Surat Al-Mulk Sebagai Pencegah dan Penyelamat Siksa Kubur

 
Surat Al-Mulk Sebagai Pencegah dan Penyelamat Siksa Kubur

PERTANYAAN :

Assalamualaikum.. ustadz sya mau bertanya apakah benar surah al-mulk itu bsa mlindungi kita dari alam kubur? Mohon petunjuk ustadz..

JAWABAN :

Wa alaikumus salaam warohmatulloh

 termasuk fadhilah surat al mulk adalah penyelamat siksa kubur

- kitab tafsir ibnu katsir

وَقَالَ التِّرْمِذِيُّ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي الشَّوَارِبِ ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مَالِكٍ النُكْرِيُّ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ أَبِي الْجَوْزَاءِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : ضَرَبَ بَعْضُ أَصْحَابِ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - خِبَاءَهُ عَلَى قَبْرٍ ، وَهُوَ لَا يَحْسَبُ أَنَّهُ قَبْرُ إِنْسَانٍ يَقْرَأُ سُورَةَ الْمُلْكِ حَتَّى خَتَمَهَا ، فَأَتَى النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، ضَرَبْتُ خِبَائِي عَلَى قَبْرٍ وَأَنَا لَا أَحْسَبُ أَنَّهُ قَبْرٌ ، فَإِذَا إِنْسَانٌ يَقْرَأُ سُورَةَ الْمُلْكِ " تَبَارَكَ " حَتَّى خَتَمَهَا ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - : " هِيَ الْمَانِعَةُ ، هِيَ الْمُنْجِيَةُ ، تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ " ثُمَّ قَالَ : " هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ . 

At tirmidzi berkata " telah menceritakan kpd kami muhammad bin abdul malik bin abis syawarib telah menceritakan kpd kami yahya bin malik an nukri dari ayahnya dari abil jauza' dari ibnu abbas berkata :

" Salah satu Sahabat Nabi membuat kemah di atas kuburan -- dia tidak mengira itu kuburan. Tiba-tiba ada seseorang yang sedang membaca Surah Al Mulk sampai selesai. Ia pun menghadap Nabi dan berkata:' Wahai Rasulullah aku membuat kemahku di atas kuburan aku tidak mengira itu kuburan.

Tiba-tiba ada suara seseorang sedang membaca Surah Al-Mulk (Tabarak) sampai selesai.'

Nabi bersabda:' Surah Al-Mulk adalah surat yang mencegah dan menyelamatkan dari siksa kubur."

hadis hasan ghorib.

(HR. At Tirmidzi )

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ لِرَجُلٍ : أَلَا أُتْحِفُكَ بِحَدِيثٍ تَفْرَحُ بِهِ ؟ قَالَ : بَلَى . قَالَ اقْرَأْ : " تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ " ، وَعَلِّمْهَا أَهْلَكَ ، وَجَمِيعَ وَلَدِكَ ، وَصِبْيَانَ بَيْتِكَ ، وَجِيرَانَكَ ، ، فَإِنَّهَا الْمُنْجِيَةُ وَالْمُجَادِلَةُ ، تُجَادِلُ - أَوْ تُخَاصِمُ - يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِنْدَ رَبِّهَا لِقَارِئِهَا ، وَتَطْلُبُ لَهُ أَنْ يُنْجِيَهُ مِنْ عَذَابِ النَّارِ ، وَيُنْجِي بِهَا صَاحِبَهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ; قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - : " لَوَدِدْتُ أَنَّهَا فِي قَلْبِ كُلِّ إِنْسَانٍ مِنْ أُمَّتِي " . 

Dari Ibnu Abbas r.a., bahwasanya beliau berkata pada seseorang: “Maukah kuhadiahi engkau sesuatu yang akan membuatmu gembira?”.

Ia menjawab,“Tentu saja!”.

Ibnu Abbas berkata, “Bacalah Tabaroka lladzi biyadihil mulk (surat Al Mulk) dan ajarkanlah pada keluargamu, semua anak-anakmu, semua anak kecil dan balita di rumahmu, dan termasuk pula tetangga-tetanggamu!“

Sesungguhnya surat tersebut adalah Al-Munjiyah (penyelamat) dan Al-Mujadilah(pendebat), yang akan berdebat membela pembacanya di hadapan Allah pada hari kiamat.

Ia juga akan menuntut kepada Allah agar menyelamatkan (pembaca)nya dari adzab neraka. Dan menuntut agar sahabatnya itu selamat dari adzab kubur.“

Rasulullah shollallohu alahi wasallam telah bersabda, ‘Aku sangat menginginkan agar surat Al-Mulk berada di dalam dada setiap orang dari seluruh ummatku.’.”

(HR.At Tabrani )

- keterangan membaca surat al mulk sebelum tidur :

عَنْ جَابِرٍ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَانَ لَا يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ " الم تَنْزِيلُ " سُورَةَ السَّجْدَةِ ، وَ " تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ "

dari jabir "sesungguhnya tidaklah Rasululloh shollallohu alaihi wasallam tidur hingga membaca surat as sjdah dan surat al mulk."

(HR. At Tirmidzi)

- membaca surat al mulk setiap malam 

Dari Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu berkata:

مَنْ قَرَأَ تَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ كُلَّ لَيْلَةٍ مَنَعَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَكُنَّا فِيْ عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نُسَمِّيْهَا الْمَانِعَةَ، وَإِنَّهاَ فِيْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، سُوْرَةٌ مَنْ قَرَأَ بِهَا فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ فَقَدْ أَكْثَرَ وَأَطَابَ 

“Barangsiapa membaca tabarakalladzi biyadihil mulk setiap malam, maka Allah menghalanginya dari azab kubur. Kami dahulu pada zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa menyebut surat Al-Mulku dengan Al-Mani’ah. Sesungguhnya ia benar-benar berada dalam kitab Allah. Ia adalah satu surat barangsiapa membacanya setiap malam maka dia telah memperbanyak pahala dan memperbagusnya.”

(HR. An-Nasa’i )

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu dia berkata:

يُؤْتَى الرَّجُلُ فِيْ قَبْرِهِ فَتُؤْتَى رِجْلَاهُ فَتَقُوْلُ رِجْلَاهُ: لَيْسَ لَكُمْ عَلَى مَا قِبَلِيْ سَبِيْلٌ، كَانَ يَقُوْمُ يَقْرَأُ بِيْ سُوْرَةَ الْمُلْكِ، ثُمَّ يُؤْتَى مِنْ قِبَلِ صَدْرِهِ ـ أَوْ قَالَ: بَطْنِهِ ـ فَيَقُوْلُ: لَيْسَ لَكُمْ عَلَى مَا قِبَلِيْ سَبِيْلٌ، كَانَ يَقْرَأُ بِيْ سُوْرَةَ الْمُلْكِ، ثُمَّ يُؤْتَى رَأْسُهُ فَيَقُوْلُ: لَيْسَ لَكُمْ عَلَى مَا قِبَلِيْ سَبِيْلٌ، كَانَ يَقْرَأُ بِيْ سُوْرَةُ الْمُلْكِ.

 قَالَ: فَهِيَ الْمَانِعَةُ تَمْنَعُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَهِيَ فِيْ التَّوْرَاةِ: سُوْرَةُ الْمُلْكِ ـ مَنْ قَرَأَهَا فِيْ لَيْلَةٍ فَقَدْ أَكْثَرَ وَأَطْيَبَ. 

“Seseorang dalam kuburannya didatangi. Ia didatangi pada kedua kakinya. Maka kedua kakinya berkata: Tidak ada jalan bagi kalian lewat saya. Karena dia biasa shalat malam denganku membaca surat AL-Mulk. Kemudian ia didatangi melalui dada, atau dikatakan melalui perutnya. Maka perut atau dada berkata: Kalian tidak ada jalan melalui saya. Karena dia biasa membaca surat Al-Mulk. Kemudian ia didatangi melalui kepalanya. Kepala berkata: Kalian tidak ada jalan melalui saya. Sebab dia biasa membaca surat Al Mulk denganku.”

Ibnu Masud berkata melanjutkan: “Surat Al Mulk adalah penghalang yang menghalangi seseorang dari azab kubur. Surat Al Mulk ini dalam Taurat dikatakan: Barangsiapa membacanya pada suatu malam maka dia telah memperbanyak pahala dan memperbagusnya.” (HR. Al-Hakim )

wallohu a'lam bis showab.

Sumber: Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah