Generasi Micin Butuh Fatwa Lukman

 
Generasi Micin Butuh Fatwa Lukman

LADUNI.ID - 

Setiap generasi memiliki kekhasan sendiri, generasi sekarang (now), lebih cenderung mengurung diri bersama hp-nya, ketawa-ketawa sendiri, jika berkumpul bersama; teman, guru, kyai, mereka sibuk dengan hp-nya. He.

Sukanya, nongkrong di Cafe, selfi, hidup dengan kouta internet, bangga punya pacaran dan diupload, jarang baca buku, hp selalu di tangan, sosmed jadi kebutuhan, selalu nyari wife&password&ces hp. Zaman Now.

Kids Jaman Now, bukanlah semuanya negatif, tapi bagaimana zaman now menjadi zaman perubahan untuk diri, bukan ikut tren saja, kalau mau ikutan tren, ikutan tren yang positif. HP seperti Tuhan, Wi-Fi (sinyal) bagai Iman, bila sinyal lemah, gila tak kepalang. Kadang tak sadar, itu semua hanyalah bagian, bagian dari alat keinginan, bukan sebuah tujuan.

Apakah tidak boleh menjadi Kids Jaman Now? Kata siapa, boleh lah, asalkan tetap memiliki prinsip, tidak hanya ikut tren.

Tren negatif; hp-an sepanjang hari, lupa; mengaji, belajar, shalat, jarang silaturahim cukup sms saja, semua dikomen walau tidak mengerti, lebih bercaya medsos nantang orang tua, apluad foto2 mesum, nyebar hoax, berantem dengan guru, sok pinter, googling kemudian sebar dll.

Tren positif; menulis status; nasehat, dakwah, dan motivasi, belajar dari media, mendengarkan ceramah, silaturahim teman lama, mengakses buku-buku bermanfaat, memberi kabar baik, berbagi ilmu, dll.

Lukman Al Hakim yang hidup sekitar 1040 SM, dan belum ada; hp, medsos, selfi, dan komputer. Selalu menasehati anaknya dengan hikmah yang masih sangat relevan dan cocok pada Kids Jaman Now, untuk menciptakan generasi terbaiknya.

Beberapa nasehat beliau pada Anaknya yang hidup pada zaman itu;

1. Wahai anakku, Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu. (Bagaimana dengan Jaman Now, hp di tangan sambil makan, sebelum di makan foto-foto dulu, makanannya disebar di medsos, bagaimana jika orang miskin melihatnya?. Hp di tangan kanan, makan dengan tangan kiri)

2. Anakku, ikutlah engkau pada orang-orang yang sedang menggotong jenazah, jangan kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta pernikahan. (Jaman Now, lebih banyak di cafe, mall, diskotik dari pada silaturahim ke orang tua, jarang mengantar jenazah, jarang di tempat ibadah).

3. Anakku. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain, Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu. (lihatlah di medsos, setiap hari cacian dan makian begitu marak, dan kebaikan-kebaikan yang diumumkan setelah sakit hati).

4. Anakku, jika manusia itu takjub dengan bicaramu, maka diamlah. (Bagaimana dengan zaman now, silahkan dinilai sendiri).

5. Anakku, janganlah!! Jika kau merasakan enak, kau telan sendiri, tapi jika pahit, kau bicarakan. (Bagaimana zaman now, salah sedikit medsos berbicara, sampai yang abu-abu juga diviralkan, semuanya diberitakan, tapi jika menguntungkan dirinya, tak pernah diumumkan)

Oleh: Halimi Zuhdy

Dosen Bahasa dan Sastra Arab UIN Malang