Berumah Tangga Tidak Selamanya Mulus, Bahkan Nabi Sekalipun

 
Berumah Tangga Tidak Selamanya Mulus, Bahkan Nabi Sekalipun

LADUNI.ID, Jombang – Hidup berumah tangga tidak akan selamanya mulus, indah-indah dan bahagia-bahagia terus. Akan ada aral yang melintang, akan ada batu terjal yang menghadang. Pernyataan ini diutarakan oleh Wakil Kepala Madrasah Fattah Hasyim Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur KH Yahya Husnan.

"Nabi Muhammad pernah memiliki masalah dengan para istrinya. Salah satunya saat Siti Khafsoh cemburu. Kisah tersebut patut dijadikan teladan dalam menghadapi cobaan rumah tangga yaitu sabar dan jangan mudah curiga terhadap pasangan," terangnya, Jumat (26/4) di hadapan para santrinya.

Kiai Yahya juga mengatakan bahwa pada suatu ketika setelah jamaah shalat Isya, Rasulallah mengalami sakit, dan sudah menjadi kebiasaan nabi bahwa obat dari sakitnya adalah madu. Sehingga saat itu nabi berpikir untuk segera menemukan madu.

Selain itu, Kiai Yahya bahkan juga menambahkan, Rasulullah mempunyai istri di mekah sebanyak 11 orang. Pada malam itu, adalah malam gilirannya Sayyidah Siti Khafsoh. Tapi karena nabi dalam keadaan sakit, sehingga ia mampir terlebih dahulu ke rumah Sayyidah Saudah yang lebih dekat jaraknya dari nabi untuk meminta obat berupa madu.

"Karena nabi terlambat dari waktu biasanya, Siti Khafsoh menduga bahwa pada saat itu nabi sedang mendatangi Siti Aisyah, sehingga Siti Khafsoh merasa cemburu. Ketika nabi datang ke rumah Sayidah Khafsoh, Sayidah Khafsoh hanya diam semalaman sampai subuh datang," jelas Kiai Yahya.

Ketika Sayidah Khafsoh berdiam sampai berhari-hari, yang kemudian menjadikan nabi kepikiran dan mencari tahu apa gerangan yang membuat perubahan sikap istrinya tersebut. Ternyata setelah ditelusuri penyebab cemburunya karena nabi datang terlambat dan meminta madu kepada Sayidah Saudah. Nabi pun berkesimpulan bahwa penyebab kesalahpahaman itu adalah karena madu sehingga nabi mengharamkan madu untuk beliau minum sendiri.

"Kemudian Allah SWT menegur Nabi Muhammad, wahai nabi mengapa engkau mengharamkan sesuatu yang Allah halalkan?. Engkau mencari kesenangan dari istri-istrimu dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang," terang Kiai Yahya.

Kisah ini, menurut Kiai Yahya, sebagai acuan bagi setiap kaum muslimin dalam mengarungi rumah tangga. Setiap keluarga pasti punya masalah sendiri dan tugasnya suami maupun istri adalah menyelesaikan masalah tersebut dengan tenang dan pikiran dingin.

"Rasulullah SAW adalah rasul yang mulia dan sempurna, tapi juga punya masalah dalam keluarga. Intinya, cerita Nabi Muhammad dengan Sayyidah Hafsah tersebut, dapat kita ambil pelajaran bahwa di dalam mengarungi rumah tangga pasti ada kerikil masalah," pungkas kiai Yahya.