Bagaimanakah Tokoh Agama yang Ideal?

 
Bagaimanakah Tokoh Agama yang Ideal?

LADUNI.ID - Tokoh agama seperti Kyai, Ustadz, Tuan Guru atau semacamnya idealnya menjadi sosok panutan yang bisa didengar kaumnya sendiri. Untuk didengar kaumnya, maka biasanya harus punya keunggulan di mata kaum tersebut, dan ini beda-beda.

Bila kaumnya adalah orang-orang kaya, maka sosok tokoh agama ideal adalah dia yang sukses secara ekonomi dan bisa tampil "wah" dalam hal rumah, mobil dan pakaiannya.

Bila kaumnya adalah orang-orang yang hidup sederhana dan penuh kesabaran, maka sosok tokoh agama ideal adalah dia yang tampak paling zuhud dari dunia.

Bila kaumnya adalah orang-orang yang terpelajar secara agama, maka sosok ideal tokoh agama adalah dia yang paling berilmu dan berbobot ceramahnya.

Bila kaumnya adalah masyarakat dengan kesadaran belajar relatif rendah, maka sosok ideal tokoh agama adalah dia yang paling lucu dan ringan konten ceramahnya.

Bila kaumnya adalah masyarakat dengan tradisi feodal, maka sosok tokoh agana ideal adalah dia yang punya nasab tinggi. Sebaliknya bila kaumnya adalah masyarakat urban, maka nasab tinggi sama sekali tak ada pengaruhnya.

Bila masyarakatnya adalah tipe-tipe yang lekat dengan dunia hitam seperti pemabuk, penjahat, preman dan semacamnya, maka tokoh idealnya adalah dia yang mampu bergaul dengan santai dan terbuka dengan mereka itu serta telaten mengajari pelan-pelan tentang hal-hal mendasar.

Kalau tak demikian, maka tokoh tersebut akan diremehkan oleh kaumnya dan akhirnya kurang didengar. Tak peduli dia punya seabrek keunggulan di bidang lain. Makanya kisah-kisah walisongo biasanya banyak memuat soal kesaktian dan karamah sebab hal semacam itu adalah tuntutan era tersebut.

Tapi yang repot bila seorang tokoh agama berdakwah lintas daerah yang berbeda selera atau hidup di masyarakat majemuk, maka biasanya timbul komentar negatif kurang begini dan kurang begitu. Ada yang diremehkan karena kurang alim, kurang kaya, kurang zuhud, kurang lucu, dan seterusnya yang tak pernah bisa cocok semua.

Tentu saja selain hal-hal yang sifatnya sesuai selera masyarakat lokal itu, ada juga kriteria umum seorang tokoh, misalnya baik, peduli ramah dan sebagainya. Tapi ini tuntutan standar semua tokoh, tak hanya tokoh agama.

Jadi dengan ini terjawab pertanyaan semisal mana yang terbaik antara Kyai kaya dan Kyai sederhana? Antara penceramah lucu dan serius? Dan pertanyaan semacamnya. Semua ada medannya masing-masing sehingga tak perlu dibandingkan.

Oya, kalau kaumnya tipe keras dan suka hal meledak-ledak penuh emosi bagaimana? Hehe...

Oleh: Abdul Wahab Ahmad