Iqra' : Reformasi Peradaban (Seri 1)

 
Iqra' : Reformasi Peradaban (Seri 1)

LADUNI.ID - Alangkah indah sekaligus sungguh menakjubkan. Tuhan menurunkan wahyu-Nya yang pertama kepada Nabi Muhammad dengan kata “Iqra” (Bacalah). Mengapa bukan “U'bud Rabbak" (Sembahlah Tuhanmu)?. Mengapa bukan "Qul Huwa Allah Ahad" (katakan, Dia, Allah itu Esa)

Bukankah tujuan utama agama adalah mengajak manusia untuk menyembah Tuhan?. Mengabdi kepada-Nya. Bukankah Allah mengatakan, dan para khatib acap mengatakan :

وما خلقت الجن والانس الا ليعبدون

"Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia, kecuali untuk menyembah/beribadah kepada-Nya".

Lalu apa makna Iqra?

"Iqra", secara literal bermakna “bacalah”. Kita hampir selalu memaknai "membaca" sebagai aktifitas melihat huruf-huruf di atas kertas atau suatu tempat, dan mengejanya. Jika begitu lalu apakah yang dibaca oleh Nabi saat itu?. Apakah Malaikat Jibril telah membawakan untuk beliau bahan bacaan ?. Tetapi bukankah Muhammad tidak pernah belajar menulis dan membaca?.

Maka tentu saja, Iqra tidak hanya dimaknai sesederhana itu. Ia adalah kata bernuansa metaforis (majaz) yang padat makna. Ia mungkin bermakna :

O, lihatlah Muhammad dan pandanglah semesta di sekitarmu
Pikirkan dan renungkan inti manusia dan kebudayaan bangsa-bangsa.

Lihatlah langit biru maha luas yang menaungimu hingga kau jadi teduh
Lihatlah bumi terbentang yang menyanggahmu, hingga kau tak jatuh

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN