Fiqh Zakat Fitrah #1: Tanpa Membayar Zakat, Sahkah Puasa?

 
Fiqh Zakat Fitrah #1: Tanpa Membayar Zakat, Sahkah Puasa?

LADUNI. ID, ZAKAT-Ibadah puasa bulan Ramadhan merupakan salah satu kewajiban yang harus  dikerjakan oleh setiap muslim yang sudah baligh.  Namun dalam bulan Ramadhan tersebut bukan hanya puasa yang diwajibkan juga zakat fitrah. 

Seseorang yang berpuasa tanpa membayar zakat tentunya ini suatu permasalahan bahkan puasa ditolakkan. Benarkah? 

Maksud pahala puasa tidak diangkat pada Allah Ta’ala kecuali dikeluarkan zakat fitrahnya dalam hadits tersebut adalah tidak diterima pahala puasanya sebelum dikeluarkan zakat fitrahnya, sebagian ulama ada yang memberi pengertian tidak diterima pahalanya secara sempurna artinya pahala puasanya masih diterima tapi tidak sempurna.

Sementara itu Ibn Syaahiin meriwayatkan hadits dalam kitab Targhiib wa ad-Dhiyaa’ dari sahabat Jarir ra “Bulan ramadhan (maksudnya puasa dibulan ramadhan) digantungkan antara langit dan bumi, tidak diangkat pada Allah Ta’ala kecuali dengan zakat fitrah”Secara dhahir pengertiannya adalah tidak mendapatkan pahala puasanya yang agung bila tidak dikeluarkan zakat fitrahnya bagi orang yang mampu mengeluarkannya. (Kitab Hasyiyah al-Jamaal alaa al-Minhaaj IV/228)

Para ulama  ada juga yang berpendapat bahwa orang yang tidak membanyar zakat fitrah bukan secara otomatis tidak diterima ibadah puasanya dan berimbas tidak diberikan pahala kepada orang tersebut, namun ditangguh sementara waktu hingga ditunaikan zakat fitrahnya. Ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Ianah At-Thalibin berbunyi:

“Puasa dibulan ramadhan digantungkan antara langit dan bumi, tidak diangkat pada Allah Ta’ala kecuali dengan zakat fitrah”Adalah kinayah (kalimat sindiran) ditangguhkannya kesempurnaan pahala puasa seseorang hingga dikeluarkan zakat fitrahnya, berarti tidak menafikan masih didapatkannya pahala meski tanpa zakat fitrah. (Kitab I’aanah at-Thalibiin II/167) 

Pernyataan diatas juga dikuatkan dalam kitab at-Taysiir berbunyi: "Bulan ramadhan (maksudnya puasa dibulan ramadhan seperti dalam keterangan pada al-Firdaus) digantungkan antara langit dan bumi, tidak diangkat pada Allah Ta’ala (Artinya tidak diangkat diterima pahalanya atau diangkat secara sempurna) kecuali dengan zakat fitrah (artinya diangkat dan diterimanya ditangguhkan dengan dikeluarkannya zakat fitrah)” (Kitab at-Taysiir Bi Syarh al-Jaami’ as-Shaghiir I/650).

Beranjak dari marilah kita tunai zakat fitrah di bulan Ramadhan ini demi kesempurnaan ibadah puasa kita di bulan Ramadhan demi meraih keridhaan-Nya. Amin.

***Helmi Abu Bakar Ellangkawi