Zakat dengan Harta Haram,  Sahkah?

 
Zakat dengan Harta Haram,  Sahkah?

LADUNI. ID, AGAMA-Sebahagian orang mengelola harta haram atau syubhat dengan jumlah besar sehingga dia jadi miliander. Tidak ada kendala kemana dia bepergian. Yang menjadi persoalan. Apakah diwajibkan haji kepadanya. Apabila dikerjakan apakah hajinya sah dan jatuh kepada haji islam? apabila bersedekah dan menunaikan zakat dengan harta itu diberi pahala?

Konsekwensi harta haram wajib dikembalikan ke pemilik, selama harta itu masih ada padanya maka setiap waktu yang dia lewati dalam keadaan berdosa. Ibadah haji, zakat harta, zakat badan tidak dituntut kepada pemegang harta haram kecuali dia itu mempunyai harta halal. Karena dia itu dikira fakir

Sedangkan harta dari syubhat, bila dimaksud syubhat dari haram seperti kata orang alim: “itu halal” dan kata orang alim yang lain: “haram.” Jika mentaqlid pendapat haram maka hukumnya jelas haram.

Dan jika mentaqlid pendapat halal maka berlaku hukum-hukum syar’i seperti wajib haji, zakat dan lain-lain. karena harta itu mamluk (kepuyaannya). Jika ia orang yang war’a lebih baik meninggalkannya. 

Jika maksud dengan syubhat yaitu tidak dipastikan halalnya seperti mengambil dari orang yang mayoritas hartanya haram seperti dari penjual arak. Maka boleh mengambil, komsumsi dan bermuamalah dan juga berlaku hukum-hukum syar’i seperti wajib zakat, haji, umrah, fitrah dan lain sebagainya.

Orang berhaji,umrah, dan mengeluarkan fitrah dari harta haram atau syubhat maka haji dan umrahnya sah dan jatuh ke haji islam karena haji tidak terkait dengan harta sama sekali.

Haji hanya terikat dengan badan dan amal-amal karena ihram,tawaf, sa’i, wukuf di arafah, lempar jamarah,cukur dan semua perkataan-perkataan dalam haji itu sunat.

Adapun bersedekah dengan harta haram, tidak dibolehkan karena harta itu wajib dikembalikan kepada pemiliknya bahkan kalau beriktikad diberi pahala bersedekah dengan harta haram berarti dia telah kufur

Sumber:LBMMUDI