Indahnya Merayakan Hari Raya ala Lima Ini

 
Indahnya Merayakan Hari Raya ala Lima Ini

LADUNI. ID, KOLOM- tanpa terasa kini telah memasuki hari lebaran tepatnya  Idul Fitri dam diantara bentuk tradisi dan budaya bagi Muslim Indonesia, yaitu mudik atau pulang kampung untuk bersilaturahim dengan handai taulan. 

Tentunya semua itu merupakan upaya Muslim dalam menyambut dan merayakan hari raya Idul Fitri. Sejarah telah mencatat bahwa umat Islam pertama kali menggelar perayaan hari raya Idul Fitri pada tahun kedua Hijriyah (624 M) atau usai Perang Badar.

Lantas bagaimana selayaknyata merayakan dan menyambut dan merayakan hari Idul Fitri.

Pertama, takbir. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. mengumandangkannya pada malam terakhir Ramadhan hingga pagi hari satu Syawal. .”

Kedua, memakai pakaian terbaik. Pada hari raya Idul Fitri, Rasulullah mandi, memakai wangi-wangian, dan mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya. Kisah ini terekam dalam hadist yang diriwayatkan Al-Hakim.

Ketiga, makan sebelum shalat Idul Fitri. Salah satu hari yang diharamkan berpuasa adalah hari raya Idul Fitri. Hal ini sebagaimana diungkapkan . Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa: “Pada waktu Idul Fitri Rasulullah saw. tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil.”(HR. Ahmad dan Bukhari) 

Keempat, shalat Idul Fitri dan mendatangi mendatangi tempat keramaian. Suatu ketika saat hari raya Idul Fitri, Rasulullah menemani Aisyah mendatangi sebuah pertunjukan atraksi tombak dan tameng. Bahkan saking asyiknya. Juga dianjurkan untuk mengunjungi rumah sahabat. Tradisi silaturahim saling mengunjungi saat hari raya Idul Fitri sudah ada sejak zaman Rasulullah

Rasulullah juga mengakhirkan pelaksanaan shalat Idul Fitri, biasanya pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter. Hal ini dimaksudkan agar umat Islam memiliki waktu yang cukup untuk menunaikan zakat fitrah.

Kelima, mendatangi tempat keramaian. Suatu ketika saat hari raya Idul Fitri, Rasulullah menemani Aisyah mendatangi sebuah pertunjukan atraksi tombak dan tameng. Bahkan saking asyiknya, sebagaimana hadist riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim, Aisyah sampai menjengukkan (memunculkan) kepala di atas bahu Rasulullah sehingga dia bisa menyaksikan permainan itu dari atas bahu Rasulullah dengan puas.