Idul Fitri: Belajar Toleransi dari Papua

 
Idul Fitri: Belajar Toleransi dari Papua

LADUNI.ID, Kurwoto - Tahun ini adalah kesempatan kali keduanya bagi saya berlebaran di pulau Papua. Merayakan Hari Raya umat Islam di tengah-tengah masyarakat yang seluruh penduduknya mayoritas non-muslim, tentu menjadi suatu pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Baik secara pribadi maupun secara sosial.

"Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar, La ilaha illaLlohu wAllohu Akbar, Allohu Akbar, waliLlahil-hamd."

Gema takbir mulai menggema di Kabupaten Sorong sejak selepas adzan Maghrib berkumandang. Lewat pengeras suara di masjid-masjid dan musholla-musholla, atmosfer Kabupaten Sorong dipenuhi suara-suara takbir di mana-mana. Saking bergemuruhnya suara-suara takbir itu, kota yang mayoritas penduduknya non-muslim itu pun sama sekali berubah suasananya seolah sebagai kota dengan penduduk mayoritas muslim. Terlebih ada juga takbir keliling dengan mobil dan motor yang serupa pawai yang diselenggarakan selepas Isya'.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN