Menlu Iran Mohammad Javad Zarif,  Membalas Tudingan Gedung Putih

 
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif,  Membalas Tudingan Gedung Putih

LADUNI.ID, INTERNASIONAL - lnspektur PBB baru-baru ini menimbang persediaan uranium yang diperkaya rendah milik Iran.

Menurut laporan itu, persediaan uranium yang diperkaya rendah Iran lebih besar dari batas 660 pound yang ditetapkan oleh kesepakatan nuklir.

Hal ini seaagaimana diberitakan kantor berita Iran Fars mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Menanggapi fenomena tetrsebut, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, membalas tudingan Gedung Putih bahwa rezim itu telah melanggar perjanjian nuklir 2015 selama bertahun-tahun dengan cuitan singkat: Serius?

"Ada sedikit keraguan bahwa bahkan sebelum keberadaan perjanjian itu, Iran melanggar ketentuan-ketentuannya," kata Zarif seperti dilansir dari Fox News, Selasa (2/7/2019).

Selanjutnya, dalam pernyataan tertulis Senin, Gedung Putih mengatakan pembangunan itu seharusnya dapat diperkirakan pemerintahan Obama bahkan sebelum keberadaan kesepakatan itu. AS sendiri telah menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang membatasi program nuklir Iran.

"Rezim Iran mengambil tindakan hari ini untuk meningkatkan pengayaan uraniumnya," kata Gedung Putih dalam pernyataannya. 

"Itu adalah kesalahan di bawah perjanjian nuklir Iran untuk memungkinkan Iran memperkaya uranium di tingkat apa pun. Ada sedikit keraguan bahwa bahkan sebelum keberadaan kesepakatan itu, Iran melanggar ketentuan-ketentuannya," sambung pernyataan itu.

Gedung Putih juga berjanji untuk terus memberikan tekanan maksimum pada rezim Iran dalam upaya untuk memastikan bahwa negara itu tidak pernah mendapatkan senjata nuklir, bahkan ketika itu berusaha untuk membatalkan apa yang disebutnya sebagai kesalahan dari pemerintahan sebelumnya.