Swedia Sebagai Mitra Pertama Dalam Program Pesawat Tempest Inggris 2035

 
Swedia Sebagai Mitra Pertama Dalam Program Pesawat Tempest Inggris 2035

LADUNI.ID, A future combat air system yang diberi nama Tempest itu adalah proyek bersama dengan perusahaan BAE Systems Plc dari Inggris, Rolls Royce Holdings, MBDA UK Ltd dan perusahaan Anglo-Italia, Leonardo SpA.

Pada Jumat (5/7) Swedia akan menjadi mitra pertama program pesawat tempur next-generation Inggris yang diberi nama Tempest.

Program Tempest Inggris untuk membangun pesawat tempur baru telah bergerak selangkah lebih dekat untuk masuk ke Swedia, telah diumumkan bahwa Swedia sebagai mitra internasional pertama proyek tersebut.

Program pesawat masa depan Inggris ini pertama kali diperkenalkan kepada publik pada saat berlangsungnya Farnborough Air Show tahun lalu.

Gavin Williamson, Menhan Inggris Saat itu meluncurkan model berukuran penuh (life-size model) pesawat tempur Tempest.

Tempest dijadwalkan akan beroperasi pada 2035. Williamson mengatakan bahwa pesawat tempur ini dapat digunakan tanpa awak sebagai drone, atau dengan pilot.

Inggris akan menginvestasikan 2 miliar pound (2,7 miliar dolar AS) hingga 2025 dalam pengembangan pesawat siluman ini.

Program Tempest bertujuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan kemampuan Inggris yang sangat penting untuk kemampuan Next Generation (NextGen) Combat Air dan mempertahankan posisi Inggris sebagai pemimpin kompetitif global dalam konsep, teknologi, dan kemampuan masa depan.

Sistem pertempuran udara masa depan ini harus mampu bertahan dari lingkungan pertempuran yang paling menantang yang berarti kisaran muatan, kecepatan, dan keandalan akan menjadi kunci.

Para pejabat Inggris mengatakan bahwa mereka mengharapkan sistem akan dilengkapi berbagai sensor termasuk frekuensi radio, sensor elektro-optik aktif dan pasif serta dukungan elektronik canggih untuk mendeteksi dan mencegat ancaman.

Sistem ini cenderung beroperasi dengan senjata kinetik dan non-kinetik. Integrasi dari Laser Directed Energy Weapons untuk pertahanan diri dan penggunaan dalam jangkauan pertempuran visual juga sangat mungkin.

Kemampuan menyebarkan dan mengelola wahana udara UAV yang diluncurkan secara berkerumun melalui ruang muatan fleksibel, memungkinkan sistem ini untuk mengatasi lingkungan Anti-Access Area Denial yang berbahaya.

Angkatan udara masa depan akan membutuhkan sistem tempur sangat fleksibel dan dapat diterapkan pada berbagai operasi militer.

Operator akan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat ke fungsi baru atau untuk mengubah kinerjanya.

Menurut The Telegraph, layanan pesawat tempur generasi mendatang yang direncanakan pada tahun 2035, ditujukan untuk mempertahankan Inggris sebagai kekuatan dunia dalam hal pesawat militer.