SAFEnet Beri Cara Supaya Data Pribadi Tidak Bocor Akibat FaceApp

 
SAFEnet Beri Cara Supaya Data Pribadi Tidak Bocor Akibat FaceApp

LADUNI.ID, Jakarta - Aplikasi FaceApp beberapa hari ini memang sedang viral. Banyak bahaya tersembunyi yang dibawa oleh aplikasi FaceApp tersebut. Salah satunya adalah bahaya keamanan data foto ketika aplikasi ini sudah terinstal di smartphone Anda.

Seperti dilansir dari laman kompas.com, terdapat beberapa cara agar data-data di smartphone Anda bisa aman. Hal ini diungkapkan oleh Executive Director Jaringan penggerak kebebesan berekspresi online se-Asia Tenggara (SAFEnet) Damar Juniarto.

Menurut Damar, Challenge FaceApp tersebut sebenarnya bukan memprediksi foto kita saat tua. Aplikasi FaceApp hanya mampu membaca biometrik wajah dan memberi gambaran masa depan yang menyesuaikan pada wajah yang sekarang.

Baca juga: Waspada Bahaya Aplikasi FaceApp

"Data-data ini disimpan oleh pembuat apps dan disimpan dalam repository-nya,” terang Damar, Kamis (18/07) malam.

Damar juga mengungkapkan bahwa akan banyak data kita yang masuk ke aplikasi tersebut, mulai dari data nomor kontak, folder gambar, dokumen dan lain. Data-data tersebut merupakan data behavioral atau perilaku penggunaan, informasi pribadi lain akan ikut disimpan dalam repository tersebut.

Lebih dari itu, menurut Damar, hampir semua data akan tersimpan, semisal akses ke e-banking, akses ke email, nomer telepon keluarga, teman, sahabat. Itu semua bila dimiliki oleh orang lain tanpa kita ketahui jelas akan punya risiko.

Baca juga: Potensi Bahaya Pakai Aplikasi FaceApp, Apa Benar?

Oleh karena itu, untuk melindungi data pribadi Anda dari aplikasi tersebut, terdapat 3 tips sebagai berikut.

1. Meningkatkan Kewaspadaan

Menurut Damar, kuncinya sebetulnya adalah kewaspadaan. Di balik semua yang lagi trending, haruslah tetap buka mata kalau-kalau ada permintaan akses saat menginstal apps atau bermain game

2. Batasi Akses ke Data Pribadi

Damar menghimbau supaya jangan memberikan akses ke hal-hal yang sifatnya pribadi dan rahasia yang ada di smartphone kita, dan mungkin bisa memberi akses hanya yang berkaitan saja untuk kepentingan aplikasi tersebut.

3. Segera Uninstall kalau sudah bosan

Jika Anda sudah bosan dengan aplikasi tersebut, menurut Damar, maka dianjurkan untuk segera meng-unistalnya. Bahkan, lanjutnya, Anda juga bisa segera meng-uninstal jika khawatir aplikasi tersebut sudah terlanjur mengambil informasi diri tanpa diketahui.

Sumber: Kompas