Kita Diampuni karena Allah, Bukan karena Kita Benar

 
Kita Diampuni karena Allah, Bukan karena Kita Benar

LADUNI.ID, Jakarta - Dalam sebuah ceramahnya, Gus Baha’ pernah menjelaskan bahwa manusia tidak boleh putus harapan akan nikmat Allah yang begitu banyak. Setiap orang mukmin yang punya salah, akan tetap diampuni, sebab bagaimana pun orang mukmin pasti ada jujurnya.

“Misalnya kamu punya anak kamu biayai di pondok atau di kuliah. Kalau orang mukmin tidak mungkin bilang redaksi ‘anakku sudah aku cukupi’. Satu bulan aku kirimi 2 juta. Mana mungkin uang 2 juta cukup. sekarang kamu punya anak kuliah nakal. Uang 2 juta kirimanmu itu sudah habis, karena anakmu nakal entah dipakai dugem atau apa,” terang Gus Baha’.

Jika uang 2 juta itu bisa habis dalam 2 hari, maka ada 28 hari yang tidak pakai uang kiriman tersebut. Mana mungkin bahasa ‘kamu cukupi’ itu benar. “Makanya jadi orang jangan sombong, saya masih ingat zaman ayah masih hidup. Ayah itu kalau mengirimi saya uang, “Ini Ha’ saya beri uang”, ya pokoknya buat jajan tidak cukup ya sudah, yang gak cukup itu uangku, kalau rahmatnya Allah tetap cukup,” kata Gus Baha’.

“Saya masih ingat terus ucapan Ayah, yang tidak cukup itu uangku kalau rahmatnya Allah tetap cukup. Makanya kamu dimarahi istri kamu ya kurang ajar. Kamu biasa bilang istriku sudah aku cukupi. Itu kafir bilang seperti itu, untung saya tidak Wahabi sebenarnya omongan seperti itu. Kamu kok bisa mencukupi istri dari mana coba?”

Gus Baha’ juga memberi pemisalan, jika istrimu satu bulan kamu kasih 10 juta sekalipun, terus kamu bilang cukup, bagaimana mungkin uang segitu bisa cukup?

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN