Kalimat Takziah Habib Umar bin Hafidz untuk Mbah Maimoen Allah Yarhamhu

 
Kalimat Takziah Habib Umar bin Hafidz untuk Mbah Maimoen Allah Yarhamhu

LADUNI.ID, Jakarta - Habib Umar Bin Hafiz Berpesan dalam pengajian kitab Adabul Ta’lim Muta’allim dan Bahjatul Mahafil : Di awal pengajian kita ini, kita laksanakan kesunahan takziah bagi kita dan bagi seluruh masyarakat Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, terkhusus para pembesarnya dan ulama-ulamanya dalam wafatnya orang yang telah Allah pilih , dan telah berpindah kesisi-Nya. al-Syekh al-Kiyai al-Allamah al-Mu’ammar Maimoen Zubair, Sarang, semoga Allah meninggikan derajatnya dan mengumpulkan  kita didalam surga nya yang paling tinggi.

Kami muliakan para keluarga dan kerabatnya, murid-muridnya, dan kami muliakan seluruh rakyat Indonesia, para muslimin dan muslimat dalam rangka wafatnya syekh yang mulia ini yang senantiasa berjalan di atas jalan yang lurus mengikuti jejak Rasul, mengikuti perintah Allah dan Rasulnya, beliau mengambil sanad yang diunggulkan, bersambung, kuat, jelas, nyata, dan agung atas rahmat Allah.


Maka wajib bagi kita untuk mengetahui, bahwa kematian orang alim adalah kegelapan bagi agama, kegelapan bagi islam, tidak ada yang bisa menghalanginya kecuali sang pencipta, dan tidak ada kematian yang paling mudah kecuali kematian orang alim, dan Allah telah memilih beliau (kiai Maimun Zubair) di dalam akhir hayatnya, wafat dalam keadaan mulia. Dan dari pada tanda-tanda kemulian akhir hayatnya (kiai Maimun Zubair) manakala beliau keluar dari rumahnya dan sanak kerabatnya menuju ke sisi Allah, Rasul-Nya, Siti Khadijah, para Sahabat (Rasul), dan para Ahlul Bait yang suci, di pemakaman Ma’la di Mekkah Al-Mukarramah. Semoga allah merahmatinya dan meninggikan derajatnya.


Dan daripada keistimewaan beliau (kiai Maimun Zubair), tampak bahwasannya beliau (kiai Maimun Zubair) mengambil ilmu dari ahlinya dengan sanad-sanadnya yang shohih dan tampak di dalam pemahamannya atas makna-makna Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Rasulullah, semuanya didasarkan atas kaidah-kaidah yang shohih yang diwariskan dari para Sahabat sampai kepada para Massyaikh seperti Al-Habib Alwi Abbas Al-Makki RA, yang mana mewariskan ilmu dengan cara seperti ini adalah ikatan yang kuat dan terpercaya, didalamnya dapat diketahui hakikat-hakikat keilmuan.