Fakta R.A. Kartini Terinspirasi Karya Mbah Sholeh Darat

 
Fakta R.A. Kartini Terinspirasi Karya Mbah Sholeh Darat
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Terdapat petikan menarik dari Muqaddimah dalam kitab tafsir berbahasa daerah yang berjudul Faidhur Rohman karya KH. Sholeh Darat  atau yang akrab dikenal dengan Mbah Sholeh Darat. Kitab tafsir tersebut ditulis pada tahun 1311 H. Kitab ini juga pernah dipakai untuk mengaji oleh Raden Ajeng Kartini, dan penjelasan yang ada di dalamnya telah menjadi inspirasi sang pahlawan emansipasi itu dalam mendirikan sekolah untuk kaum putri.

Dalam sebuah kesempatan pengajian di acara Haul ke-112 KH. Sholeh Darat, Habib Luthfi bin Yahya pernah menegaskan bahwa R.A. Kartini adalah seorang santri yang juga syarifah. R.A. Kartini adalah satu-satunya pahlawan nasional yang diperingati hari lahirnya, sebagaimana halnya dengan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Sedangkan ulama dan pahlawan lain diperingati hari kematiannya (haulnya). Karena itu, hal ini menunjukkan betapa istimewa sosok R.A. Kartini tersebut.

Adalah fakta sejarah, bahwa R.A. Kartini adalah sosok yang mengusulkan ditulisnya tafsir Al-Qur'an berbahasa daerah pertama di Nusantara oleh sang guru dari gurunya ulama Nusantara, KH. Sholeh Darat.

Kitab Tafsir Al-Qur'an berbahasa daerah yang berjudul Faidhur Rohman menjadi kado perkawinan R.A. Kartini dengan Bupati Rembang R.M. Joyodiningrat. Penjelasan-penjelasan di dalamnya banyak menginspirasi R.A. Kartini yang kemudian sempat menulis sebuah surat kepada sahabatnya dengan judul “Door Duisternis tot Licht” atau “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang belakangan dijadikan judul buku yang berisikan kumpulan suratnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN