Selebaran Bubarkan Banser Hanya Rekayasa Politikus Belaka

 
Selebaran Bubarkan Banser Hanya Rekayasa Politikus Belaka

LADUNI.ID, Jakarta - Aktivis Masyarakat Papua, Arkilaus Baho menyatakan bahwa selebaran kertas tuntutan pembubaran Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang tersebar di Papua adalah rekayasa belaka dan tidak benar. Menurutnya, itu hanya dimanfaatkan untuk pentingan politik tertentu.

Lebih dari itu, Arkilaus juga menyampaikan dugaannya bahwa, selebaran yang berisi tuntutan masyarakat Papua untuk membubarkan Banser merupakan ulah politikus abu-abu yang selama ini memanfaatkan isu-isu Papua untuk kepentingan kekuasaannya.

“Ketika ada surat pernyataan sikap seperti itu, saya duga itu rekayasa, hanya dimanfaatkan untuk kepentingan perebutan jabatan politik saja itu," terang Arkilaus, dalam sebuah diskusi bertema “Ngobrol Bareng tentang Papua” di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (26/8) kemarin.

Arkilaus Baho juga menyampaikan, sebagaimana diberitakan suara.com, permintaan maaf atas adanya selebaran kertas yang tersebar di Papua menuntut Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dibubarkan. Dia juga memastikan bahwa pernyataan tersebut tidaklah benar-benar dari masyarakat Papua.

"Jadi minta maaf kepada teman-teman Banser itu, bahwa kita semua harus menjauhi upaya provokasi yang ingin membenturkan orang Papua dengan Banser," tutur Arkilaus dalam diskusi bertajuk "Ngobrol Bareng tentang Papua' di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019).

Waktu sebelumnya, selembar tuntutan bubarkan Banser tersebar saat aksi demonstrasi di Lapangan Apel, Kantor Walikota Sorong, Papua, Rabu (21/8). Setidaknya, ada tujuh butir tuntutan yang salah satunya meminta agar Banser dibubarkan.