Bentuk Cinta Indonesia, Tokoh Papua Sepakat Deklarasi Damai

 
Bentuk Cinta Indonesia, Tokoh Papua Sepakat Deklarasi Damai

LADUNI.ID, Sorong - Dalam rangka menunjukkan kecintaannya pada Indonesia, para tokoh adat Papua, tokoh agama Papua dan pemuda Papua  sepakat Deklarasi Damai untuk tanah Papua. Deklarasi ini yang bertajuk “Deklarasi Indonesia Bersatu, Tanah Papua CInta Damai” ini digelar bersama pemerintah Papua Barat, di Halaman Mapolres Sorong, Kamis (29/8) hari ini.

"Ini merupakan agenda kami secara bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat. Kita bersatu untuk jaga kedamaian ini. Kita tunjukkan kepada masyarakat di luar Tanah Papua, ini persaudaraan kita masyarakat di Papua," terang Kapolres AKBP Dewa Made Sidan Sutrahna.

Menurutnya, tujuan dari deklarasi ini tidak lain adalah sebagai upaya dalam rangka mengajak dan merangkul semua kalangan untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban agar tetap kondusif. Persoalan yang terjadi belakangan ini agar diselesaikan secara baik dan mengutamakan persatuan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Komandan Kodim (Dandim) 1802 Sorong Letkol Infanteri Budiman dengan menyatakan bahwa pelaksanaan deklarasi damai ini merupakan langkah yang positif bagi komponen bangsa. Melalui kegiatan ini tentunya dapat menciptakan kamtibmas tetap kondusif.

"Ini langkah yang begitu baik dalam mendukung kamtibmas tetap kondusif di Tanah Papua. Ikatan persaudaraan kita yang paling utama," terang Dandim Letkol Infanteri Budiman.

Hadir pula dalam deklarasi tersebut adalah Bupati Sorong Johny Kamuru. Bupati meyakini bahwa ada kesadaran yang sangat besar dari masyarakat Papua untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta kedamaian terutama di Sorong Raya.

Bupati Johny juga mengatakan bahwa apa yang terjadi di luar daerah meskipun menyakitkan dan menyinggung perasaan masyarakat Papua, namun untuk bangsa tetap akan bersatu.

"Meskipun ada gejolak, namun puji Tuhan kami di Sorong masih tetap dapat terkendali. Warga benar-benar menyadari pertikaian sesama anak bangsa sangat berdampak pada ketidakharmonisan. Dan melalui deklarasi damai ini, kita berharap jalinan kebersamaan itu dapat dipupuk kembali," terang Johny.

Selain itu, Bupati Tambrauw Gabriel Assem yang juga hadir dalam deklarasi tersebut juga menegaskan bahwa, agar ke depan hal ini menjadi pembelajaran bagi semua masyarakat di Tanah Air. Kasus rasisme merupakan suatu tindakan yang menciderai nilai kemanusian dan cikal bakal perpecahan.

"Ini pembelajaran bagi kita semua, yang namanya rasis itu sangat tidak baik. Itu sumber permasalahan atau perpecahan," pungkas Gabriel.

Untuk diketahui, kegiatan deklarasi damai diikuti antusias berbagai kalangan, dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Hal ini sekaligus menunjukkan Indonesia tetap satu dalam keberagaman. (Sumber: Inews)