Kisah Mbah Utsman al-Ishaqy Berdakwah di Kampung Jahiliyah
LADUNI.ID, Jakarta - Ketika di awal-awal ada yang nyantri kepada KH. M. Utsman al-Ishaqy sebanyak 5 orang, beliau mengajak para santrinya berkeliling kampung Jatipurwo, Sawahpulo, sambil membaca Shalawat Burdah.
Karena lingkungan masyarakat yang kala itu masih kental dengan para peminum, penjudi, létrék, premanisme, bahkan pekerja seks komersil (PSK), tidak jarang beliau mendapatkan respon penolakan yang beragam rupa. Jika dipikir, kampung ini mirip kampung jahiliyah.
Penolakan tersebut mulai dari lemparan batu, diejek, disoraki, dikasih besek mirip berkatan yang ketika dibuka isinya ternyata tai orang, hingga pada pengancaman pembunuhan karena dianggap telah mengusik kenyamanan masyarakat setempat. Padahal di kampung tersebut beliau bukanlah sebagai pendatang.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp179.999
Rp23.800
Rp74.250
Rp599.000
Memuat Komentar ...