Ziarah di Makam Sayyid Sulaiman Mojoagung, Penyebar Agama Islam di Jawa

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Sayyid Sulaiman Mojoagung, Penyebar Agama Islam di Jawa

 

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Sayyid Sulaiman adalah pembabat alas Sidogiri, yang kini telah menjadi pondok pesantren terbesar dan tertua di Jawa Timur.
Sayyid Sulaiman membabat dan mendirikan pondok pesantren di Sidogiri dengan dibantu oleh Kiai Aminullah. Kiai Aminullah adalah santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean.

Konon pembabatan Sidogiri dilakukan selama 40 hari. Saat itu Sidogiri masih berupa hutan belantara yang tak terjamah manusia dan dihuni oleh banyak makhluk halus. Sidogiri dipilih untuk dibabat dan dijadikan pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berbarakah.

Beliau merupakan keturunan Rasulullah SAW bermarga Basyaiban dengan jalur nasab dari ayahnya yaitu Sayyid Abu Bakar Basyaiban, sedangkan jalur nasab dari ibunya Sayyid Sulaiman juga merupakan keturunan Rasulullah SAW bermarga Azmatkhan dengan jalur nasab lewat Sunan Gunung Jati sampai Sayyid Abdul Malik Azmatkhan.

Profil

Sayyid Sulaiman lahir di Cirebon. Beliau merupakan putra kedua dari pasaangan Sayyid Abdurrahman dengan Syarifah Khadijah, cucu Raden Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Saudara-saudara beliau diantaranya: Sayyid Abdurrahim (terkenal dengan sebutan Mbah Arif Segoropuro Pasuruan), dan Sayyid Abdul Karim.

Sayyid Sulaiman kemudian tinggal di Krapyak, Pekalongan, Jawa Tengah. Di Pekalongan, beliau menikah dan mempunyai beberapa orang putra. Dari istri pertamanya di Krapyak Pekalongan, Sayyid Sulaiman dikaruniai empat orang putra. Yaitu Hasan, Abdul Wahhab, Muhammad Baqir (makamnya ada di Geluran,Sepanjang, Sidoarjo), dan Ali Akbar.

Sayid Ali Akbar meninggalkan enam putra yang kelak menjadi penerus jejak kakeknya, Mbah Sayid Sulaiman. Mereka adalah:

  1.     Sayid Imam Ghazali (makamnya di Tawunan Pasuruan)
  2.     Sayyid Ibrahim (makamnya di Kota Pasuruan)
  3.     Sayyid Badruddin (makamnya di sebelah Tugu Pahlawan Surabaya)
  4.     Sayyid Iskandar (makamnya di Bungkul Surabaya)
  5.     Sayid Abdullah (makamnya di Bangkalan Madura)
  6.     Sayyid Ali Asghar (makamnya di Sidoresmo).

(belakangan diketahui, bahwa menurut catatan nasab keluarga Sidogiri dan Bangkalan, Sayid Abdullah adalah putra Sayid Sulaiman, bukan cucu Sayid Sulaiman dari Sayyid Ali Akbar).

Dari Sayyid Abdullah, terlahir pewaris-pewaris perjuangan Sayyid Sulaiman yang memangku pesantren seperti Sidogiri dan Demangan Bangkalan, yang masing-masing telah memiliki ribuan santri.

Sedangkan keturunan Mbah Sayid Sulaiman dari Ali Asghar di Surabaya telah ‘menguasai’ dua desa, Sidoresmo dan Sidosermo. Sekarang, di dua desa ini terdapat sekitar 28 pondok pesantren. Semuanya diasuh oleh keturunan Sayid Sulaiman.

Sayyid Ali Asghar juga menurunkan ulama-ulama pemangku pesantren di Tambak Osowilangon, Surabaya.

Sedangkan dari isterinya yang kedua, putri Mbah Sholeh Semendi, Sayyid Sulaiman mempunyai beberapa putra. Di antaranya kiai Ahmad, Lebak, Winongan, Pasuruan. Dari isterinya yang ketiga di Malang, beliau mempunyai putra Sayyid Hazam. Tetapi menurut riwayat lain, Hazam adalah putra Mbah Sulaiman dari istri yang kedua, putri Mbah Sholeh Semendi.

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Sayyid Sulaiman

Guru-Guru Beliau
1. Sayyid Abdurrahman
2. Habib Sholeh (Mbah Semendi)

Lokasi Makam

Makam Sayyid Sulaiman di Dusun Rejo Slamet, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Jombang semakin ramai dipadati pengunjung.

Haul

Haul Sayyid Sulaiman diperingati setiap tahun sekali di area komplek makam Sayyid Sulaiman Mojoagung. Haul beliau diperingati pada bulan 17 Rabiul Awal. Acara haul diisi dengan Tahlil Kubro, Pengajian Umum, dan Sholawat Mailud Rasul.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua
 

 

Fadilah

Makam Sayyid Sulaiman banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tidak hanya datang dari wilayah Jombang saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Pemakaman Mbah Sayyid Sulaiman, Mojoagung, Jombang.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam Sayyid Sulaiman, dibukakan akal pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu, dimudahkan dalam hajatnya, dan dimudahkan dalam mendapatkan derajatnya, dimudahkan dalam mendapatkan jodoh.

Peninggalan

Jejak peninggalan Sayyid Sulaiman bukan hanya makam beliau yang berada di Dusun Rejoslamet, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung. Dalam menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa, jejak peninggalan yang bisa dirasakan hasilnya sampai hari ini adalah masih berdirinya pondok Pesantren.

Pesantren itulah yang kemudian menjadi salah satu peninggalan yang tak rapuh dimakan zaman, hingga hari ini. Di Jawa Timur (Jatim) bahkan khususnya Kabupaten Jombang, begitu banyak Pondok Pesantren.

Mungkin masyarakat bisa sedikit berkelakar bahwa Jatim merupakan salah satu provinsi, dimana begitu banyak Pondok Pesantren yang tersebar di setiap daerah. Perjuangan Mbah Sayyid dalam mendirikan pesantren terekam jelas kala lembaga pendidikan yang ia dirikan masih kokoh sampai hari ini.

Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, adalah salah satu saksi sejarah Mbah Sayyid dalam menyebarkan agama Islam dan turun temurun menurunkan pewaris perjuangan atau alim ulama, yang kemudian jadi pemangku beberapa pondok besar.

Seperti di Pondok Pesantren Sidoresmo dan Pondok Pesantren Al-Muhibbin Surabaya, sampai Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Jombang di antaranya:
Onde-Onde Kacang Merah, Bolu Plemben, Tahu Pong, Jambu Bol Gondang Manis, Kerupuk Beras, Jenang Kelapa Muda, Manik-manik Kaca, Brondong Ketan,Pia Kacang Ijo.