Tenaga Kesehatan di Papua Barat Dinilai Masih Kurang

 
Tenaga Kesehatan di Papua Barat Dinilai Masih Kurang

LADUNI.ID, Jakarta - Praktisi kesehatan dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa tenaga ahli di bidang kesehatan sangat dibutuhkan, terutama untuk daerah Indonesia bagian timur, tepatnya Papua Barat.

Menurut dr Ari, dokter atau tenaga ahli kesehatan yang terbentuk di sana juga akan mempermudah proses pendistribusiannya ke daerah-daerah yang memang masih kekurangan.

"Pemerintah setempat juga tidak perlu susah-susah mengirim mereka untuk belajar di Jakarta, dan sudah pasti calon dokter ini akan mengabdi di tanah kelahirannya," terang dr Ari, Kamis (3/10).

Oleh sebab itu, lanjut dr Ari, dibutuhkan dukungan dan bantuan dari pemerintah setempat untuk dapat membentuk calon-calon dokter agar bisa menjadi tenaga ahli di bidang kesehatan. Selain itu, untuk mendukungnya, perlu ada komposisi yang merata untuk tenaga kesehatan yang dibutuhkan.

"Komposisinya yang seimbangnya ya 50 persen dari Jabodetabek dan 50 persen lainnya dari daerah lain di Indonesia. Ini diputuskan karena kita lihat tadi, masih kurangnya tenaga ahli kesehatan di Papua Barat. Jadi, kita mendukung terbentuknya fakultas kedokteran di sana dan tenaga pengajarnya kami kirimkan dari FKUI Jakarta. Ini juga mempermudah akses terbentuknya generasi dokter baru yang mengabdi di sana," jelasnya.

Sementara itu, untuk staf tenaga pengajar yang dikirim ke fakultas kedokteran di sana, akan disesuaikan dengan kebutuhannya. Misalnya, masih kekurangan di bidang kesehatan jiwa, maka akan dikirimkan tenaga yang ahli dalam bidangnya.

"Seperti di Wamena dan Jayapura, mereka membutuhkan tenaga ahli di bidang psikiater atau spesialis kesehatan jiwa. Begitu juga dengan spesialis kesehatan lainnya yang memang dibutuhkan di sana akan dipertimbangkan," pungkasnya, seperti dilansir dari laman detik.com, Kamis (3/10).