Ini Bahayanya Jika Anak Kecil Bermain Air Banjir

 
Ini Bahayanya Jika Anak Kecil Bermain Air Banjir

LADUNI.ID, Jakarta - Banjir bisa melanda kapan saja di musim hujan, apalagi untuk daerah perkotaan seperti di Jakarta. Hari ini, Rabu (1/1), beberapa wilayah di Jakarta dilanda banjir. Dalam keadaan banjir, keselamatan tentu menjadi penting.

Akan tetapi, bagi anak kecil, mungkin tidak sampai berpikir keselamatan ketika terjadi banjir. Bahkan, sebagian dari mereka ketika melihat banjir atau lingkungan sekitarnya terendam, si kecil bisa saja malah jadi ingin main air.

Main air atau jalan-jalan di daerah yang terendam juga rawan karena kita tidak tahu di mana ada got dalam, ceruk sungai yang melebar dan berbagai risiko lainnya. Termasuk risiko binatang seperti ular, biawak atau kelabang.

Menurut Sekretaris Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) sekaligus founder PREDIKT (Preparedness for Disaster toolKIT), Avianto Amri, PhD, perlu diajarkan kepada anak bahwa air banjir itu kotor, penuh kuman dan lumpur.

"Anak perlu tahu kalau air banjir itu kotor, penuh kuman, banyak sampah, dan lumpur," tutur Avianto, seperti dikutip Laduni.id dari laman kumparan, Rabu (1/1). Oleh karena itu, menurutnya, memberikan pengertian kepada anak tentang bahaya banjir sangat diperlukan.

Hal senada juga disampaikan oleh dr.Yogi Prawira SpA, seorang dokter spesialis anak dari RSUPN Cipto Mangunkusumo. Menurutnya, genangan air banjir dapat menyebabkan hal bahaya. "Air genangan atau banjir dipastikan kotor, mengandung kuman dan menjadi penghantar arus listrik," jelasnya.

Selain itu, dr. Yogi juga mengatakan bahwa di dalam air banjir tersebut banyak risiko yang tersembunyi. Mulai dari tertelan air kotor hingga mengalami diare, terhirup air atau bahkan tenggelam, hingga risiko tersengat listrik.

Lebih dari itu, dr.Yogi yang juga praktik di RS Universitas Indonesia, Depok, ini juga memaparkan, ada banyak penyakit yang mengancam anak bila sampai bermain atau terpapar air banjir yang kotor dan mengandung kuman. Mulai dari infeksi kulit, diare sampai dengan leptospirosis.

"Belum lagi risiko hipotermia pada bayi atau anak yang lebih kecil. Karena lapisan lemak bawah kulit yang lebih tipis, serta kemampuan menjaga suhu tubuh yang belum sempurna. Kedinginan pada kelompok yg rentan ini bisa berakibat fatal," tambah dr.Yogi.

Karena itu, cegahlah anak agar tidak bermain air banjir apalagi sampai meminumnya.