PBNU Nyatakan Siap Jihad Hingga Syahid Soal Perairan Natuna

 
PBNU Nyatakan Siap Jihad Hingga Syahid Soal Perairan Natuna

LADUNI.ID, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan siap syahid demi pertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini seperti ditegaskan oleh Ketua PBNU Kiai Aqil Siraj, saat konferensi pers di Kantor PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, Senin (6/1) lalu.

“Dalam pandangan Nahdlatul Ulama sebagaimana dinyatakan oleh pendiri Nahdlatul Ulama Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, hukum membela keutuhan tanah air adalah fardhu ‘ain (wajib bagi setiap orang Islam). Dan barangsiapa mati demi tanah airnya, maka ia mati syahid. Maka itu PBNU siap,” tegas Kiai Said Aqil Siradj.

Ketidaksungguhan Pemerintah, lanjut Kiai Said, dalam melaksanakan konsep pembangunan berparadigma maritim, termasuk dalam geopolitik, ekonomi, dan pertahanan, akan membuat Indonesia kehilangan 75 persen potensinya.

Padahal, Kiai Said mengatakan bahwa kedudukan laut sangat strategis sebagai basis pertahanan untuk maju dan sejahtera dan memimpin dunia sebagai bangsa bahari seperti amanat founding fathers.

“Kedudukan laut juga amat strategis sebagai basis pertahanan. Karena itu pulau-pulau perbatasan, termasuk yang rawan gejolak di Laut Selatan China, tidak boleh lagi disebut sebagai pulau terluar, tetapi terdepan,” pungkas Kiai Said.