NU Sudah Lama Terapkan Pelajaran Bahasa Mandarin di Madrasah Aliyah

 
NU Sudah Lama Terapkan Pelajaran Bahasa Mandarin di Madrasah Aliyah

LADUNI.ID, Jakarta - Mempelajari berbagai bahasa negara yang sedang menguasai teknologi dan ekonomi saat ini, salah satunya China sangat penting. Hal tersebut juga diperlukan oleh siswa untuk meningkatkan kompetensinya.

Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Masduki Baidlowi. Menurutnya, wacana Menteri Agama, Fachrul Razi terkait penguasaan Bahasa Mandarin di Madrasah Aliyah bukan hal baru dan sangat penting.

"Saya kira bagus, sudah banyak itu dilaksanakan. Sebelum Pak Menteri Agama menghimbau, NU sudah melakukannya sejak lama, seperti itu banyak di Jawa Timur, pesantren dan Aliyah," ujar Masduki Baidlowi, seperti dikutip Laduni.id dari laman CNNIndonesia.com pada Kamis (9/1) kemarin.

Masduki menyebut penguasaan Bahasa Mandarin bukan hal baru di beberapa pesantren dan Madrasah Aliyah naungan NU. Menurutnya tak hanya Bahasa Mandarin, di beberapa pesantren NU juga telah mempelajari Bahasa Inggris, Arab, dan Jepang.

"Ya karena China kan negara besar, karena ekonomi ke depan makin baik, sebagai sebuah kekuatan ekonomi dunia, kekuatan budaya, kekuatan militernya. China sebagai sebuah negara besar pantas [bahasanya] dipelajari banyak orang, jadi kalau bangsa-bangsa lain tak belajar kan bisa ketinggalan," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Kurikulum Sarana Prasarana Kesiswaan dan Kelembagaan Madrasah Kemenag, Ahmad Umar sebelumnya juga sudah mengatakan bahwa Menag menginginkan penguasaan bahasa asing, Bahasa Mandarin dikuasai oleh murid Madrasah Aliyah, Selasa (7/1) lalu.

Hal itu merupakan wacana Menag dan meminta kemampuan berbahasa Mandarin yang digunakan bangsa China dapat dikuasai siswa Madrasah Aliyah, selain bahasa Inggris dan Arab.