Prof. Dr. M. Quraish Shihab Raih Penghargaan dari Pemerintah Mesir

 
Prof. Dr. M. Quraish Shihab Raih Penghargaan dari Pemerintah Mesir

LADUNI.ID, Jakarta - Cendekiawan Muslim Indonesia sekaligus pendiri Pusat Studi Alqur’an (PSQ) Prof. Dr. M. Quraish Shihab, mendapat penghargaan dari Pemerintah Mesir sebagai penerima Bintang Tanda Kehormatan Tingkat Pertama bidang Ilmu Pengetahuan dan Seni.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Perdana Menteri Mesir, Musthafa Madbouli, yang mewakili Presiden Abdul Fattah al-Sisi. Penghargaan tersebut diberikan saat pembukaan Konferensi Internasional tentang Pembaharuan Pemikiran Islam yang diselenggarakan oleh Al-Azhar di Kairo, Senin-Selasa (27-28/1).

PSQ melihat penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Mesir dan Al-Azhar al-Syarif, lembaga keislaman yang konsisten mengembangkan pemikiran keislaman yang moderat selama 1079 tahun, terhadap pemikiran dan sikap keislaman yang berkembang di Indonesia, terutama dari Quraish Shihab.

“Semoga penghargaan tersebut dapat memotivasi kita untuk menghadirkan Islam yang moderat dan toleran, dengan melakukan pembaharuan di bidang pemikiran yang berlandaskan Alquran dan Sunah,” terang Direktur PSQ Muchlis M. Hanafi, seperti dikutip Laduni.id dari laman islamindonesia.id sebagaimana dilansir Tirto dan Islami.co, Selasa (28/1) kemarin.

Untuk diketahui, penghargaan tersebut diberikan oleh Pemerintah Mesir kepada ulama dan cendekiawan Muslim, dari dalam dan luar Mesir, yang telah berjasa dalam melakukan pembaharuan di bidang pemikiran Islam dan menyebarkan pemahaman Islam yang moderat dan toleran.

Adapun tokoh-tokoh ulama lain yang juga mendapat penghargaan adalah sebagai berikut:

  1. (Alm) Syeikh Muhammad Mustafa al-Maraghi (1881-1945), Grand Syeikh al-Azhar ke-8, yang dikenal sebagai tokoh pembaharu pada masanya.
  2. (Alm) Syeikh Musthofa Abdul Raziq (1885-1947), Grand Syeikh Al-Azhar ke-10, ulama dan tokoh pembaharu filsafat Islam di era modern.
  3. (Alm) Syeikh Mahmoud Syaltut (1893-1963), Grand Syeikh Al-Azhar yang pertama kali mendapat gelar al-Imam al-Akbar, tokoh pembaharu dan perintis dialog antar madzhab (Sunah-Syiah). Pada masanya, Universitas Al-Azhar membuka fakultas-fakultas umum.
  4. Prof. Dr. Mahmoud Hamdi Zaqzouq, Anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar.
  5. Prof. Dr. Nasr Farid Washil, Anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar.
  6. Syeikh Muhammad Husein, Mufti al-Quds Palestina.
  7. Syeikh Dr. Abdul Lathif Abdul Aziz Al Syeikh, Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi.
  8. Syeikh Dr. Sulthan al-Rumaitsi, Sekjen Majelis Hukama al-Muslimin, Uni Emirat Arab.