Aktif Suarakan Perdamaian, KH Marzuki Mustamar Raih Vision of Peace Awards

 
Aktif Suarakan Perdamaian, KH Marzuki Mustamar Raih Vision of Peace Awards

LADUNI.ID, Malang - Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur, KH Drs Marzuki Mustamar meraih penghargaan Vision of Peace Awards yang berpusat di Amerika. Penghargaan tersebut diberikan oleh Founder Vision of Peace Awards Indonesia (VPAI), Demien Dematra, di Universitaa Muhammadiyah Malang (UMM) pada Selasa (28/1) lalu.

Dalam kesempatan itu, KH Marzuki Mustamar menegaskan akan terus meyuarakan perdamaian kepada semua umat, khususnya muslim, baik sendiri maupun kolektif.

“Memperjuangkan terwujudnya perdamaian bagi kami itu wajib dan ibadah. Sehingga ada perhatian bagi orang lain apa tidak, ada penghargaan apa tidak, tetap kami jalan terus,” ucap KH Marzuki, sebagaimana dikutip dari Laduni.id dari laman malang-pos.com, Selasa (29/1) lalu.

Sementara itu, Founder Vision of Peace Awards Indonesia (VPAI), Demien Dematra menjelaskan bahwa ada tiga hal penting yang perlu dijaga yaitu perdamaian, kebudayaan, dan kemanusiaan. Tanpa itu peradaban akan berakhir.

“Mungkin usaha kami terdengar kecil. Tapi kami yakin, getaran spirit kami yang dari berbagai golongan berbeda-beda, bisa menggerakkan lainnya. Oleh karenanya mari kita bersatu, terus melakukan persatuan dan perdamaian,” terang Demien dalam acara Award Ceremony..

Diberikannya penghargaan tersebut, kata Demien, lantaran Kiai Marzuki dinilai sebagai sosok yang aktif menyuarakan perdamaian di dunia. “Beliau dapat penghargaan sebagai Fasilitator Perdamaian dan juga sebagai Duta Besar Perdamaian Internasional. Penghargaan diberikan oleh Vision of Peace yang berpusat di Amerika Serikat,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Demien berharap melalui penghargaan ini bisa tumbuh virus-virus perdamaian yang terus disebarakan sehingga masyarakat lainnya juga bisa terinspirasi menjadi agen perdamaian di agamanya masing-masing.

“Kami berharap dengan diberikannya penghargaan ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi semua orang untuk ikut terlibat dalam menegakkan perdamaian melalui ajaran agamanya masing-masing,” imbuhnya.

Selain itu, puluhan santri juga mendapatkan penghargaan atas karyanya yang dilombakan. Karya terbaik anak-anak itu akan dibukukan dan dijadikan sebagai pesan perdamaian dan kemudian dipersembahkan kepada para pemimpin di dunia.

Demien mengaku pada tanggal 15 November 2015 lalu sempat didatangi utusan dari PBB. Dalam pertemuan itu, tercetus karya terbaik anak-anak bangsa akan dipamerkan di PBB. Dalam pengertiannya, karya anak-anak bersifat murni tidak ada kepentingan apa-apa kecuali menginginkan dunia yang lebih baik dan damai. Tidak terkontaminasi dengan kepentingan sebuah golongan.

"Jadi jangan melihat karya-karya ini hanya di tempat ini. Tapi gaungnya ke seluruh dunia yang bisa menginspirasi para pemimpin dunia untuk belajar tentang perdamaian dari anak-anak kecil,” tuturnya.

Beberapa anak yang mendapat penghargaan tersebut diantaranya juga merupakan santri Kiai Marzuki di Ponpes Sabilurrosyad atau Pondok Gasek Kota Malang. Mereka adalah Rosa Rahmania sebagai juara 1, Yasmin Azzah Tsabita, sebagai juara 2 dan Yaquta Haula Wildany sebagai juara 3. “Semoga mereka juga bisa menginspirasi anak-anak lainnya menjadi agen perdamaian,” tukas Founder Vision of Peace Awards Indonesia itu.