Cemas Akibat Berita Covid-19, Ini Cara Mengatasinya Menurut Dokter Andri

 
Cemas Akibat Berita Covid-19, Ini Cara Mengatasinya Menurut Dokter Andri

LADUNI.ID, Jakarta - Maraknya berita-berita mengenai wabah virus corona atau Covid-19, terkadang membuat pembacanya merasakan cemas yang tidak biasa, bahkan cenderung cemas berlebihan. Namun hal tersebut merupakan kewajaran di mana kondisi saat ini memang sedang terasa.

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh psychiatrist di Klinik Psikosomatik Rumah Sakit OMNI dr. Andri, SpKJ, FACLP sebagaimana dikutip Laduni.id dari akun twitter pribadi milik dokter Andri (@mbahndi) pada Selasa (24/3). Menurutnya, kecemasan tersebut karena reaksi psikosomatik tubuh.

“Masa saat ini ketika kita membaca berita atau cerita tentang gejala virus #corona atau #COVID19 dan tiba2 kita merasa tenggorokan kita agak gatal, nyeri dan merasa agak sedikit meriang walaupun suhu tubuh normal... ITU WAJAR... Reaksi psikosomatik tubuh saat ini memang terasa,” tulis dokter Andri dalam akun twitter pribadinya, Minggu (22/3).

Dalam utasannya, dokter yang aktif di Academy of Consultation Liaison Psychiatry (FACLP) ini juga menambahkan bahwa salah satu yang membuat reaksi ini bisa timbul adalah kecemasan kita yang dipicu oleh berita-berita yang terus menerus terkait #COVID19 ini.

“Amygdala atau pusat rasa cemas sekaligus memori kita jd terlalu aktif bekerja, akhirnya kadang dia tidak sanggup mengatasi kerja berat itu,” tutur dokter Andri.

Dokter Andri melanjutkan, amygdala yang bekerja berlebihan ini juga mengaktifkan sistem saraf otonom secara berlebihan. Kemudian, lanjutnya, kita jadi selalu dalam kondisi FIGHT or FLIGHT atau siaga terus menerus. Ketidakseimbangan ini yang membuat gejala psikosomatik muncul sebagai suatu reaksi untuk siap siaga menghadapi ancaman.

Oleh karena itu, member of American Psychosomatic Society ini kemudian memberikan tips atau saran mengenai bagaimana cara kita bisa mengurangi gejala psikosomatik akibat amygdala yang terlalu aktif karena banyaknya pemberitaan mengenai Covid-19.

“Salah satu cara kita untuk mengurangi gejala psikosomatik akibat amygdala kita yg terlalu aktif ini adalah mengurangi dan membatasi informasi terkait dgn #COVID19  ini. Lakukan hal lain selain browsing, lakukan hobi yg menyenangkan&sebarkan optimisme kita bisa lewati semua ini,” pungkas dokter Andri, mengakhiri twitnya.