Ketika Mengomentari Segala Hal

 
Ketika Mengomentari Segala Hal

LADUNI.ID, Jakarta - Seingat saya, dua kali Habib Muhammad Quraish Shihab enggan menjawab pertanyaan. Pertama, di dhalem beliau, seseorang bertanya tentang masalah penistaan Agama. Kasus Ahok dahulu. Beliau enggan menjawab bahkan menyuruh orang yang bertanya duduk.

Baca juga: Hal yang Jarang Diketahui dari Habib M. Quraish Shihab

Kedua, beliau ditanya seseorang tentang konflik antara Saudi dan Iran. Beliau enggan menjawab. Beliau lebih memilih diam menganggapi isu-isu viral yang beredar. Saya senang sekaligus kagum, dan semoga bisa belajar dari sikap beliau agar tidak mengomentari sesuatu yang tidak betul-betul dikuasai.

Syaikh Ahmad Thayyib, ketika hendak menyampaikan kuliah di Universitas Muhammadiyah, izin terlebih dahulu kepada Habib Quraish Shihab, karena beberapa materi yang akan disampaikan Tafsir Al-Quran, karena Grand Syaikh melihat Habib MQS pakar dalam Tafsir. Betapa sekelas Syaikh Azhar, orang pilihan Allah, sangat tawadu’ ketika ingin berbicara tentang Tafsir, dengan izin kepada Habib Quraish.

Tradisi di al-Azhar, tutur Habib MQS, bahwa setiap orang bertanya kepada ahlinya. Meski ada S3 bidang Fikih, dan ada S2 bidang Tafsir, kalau ditanya Tafsir ya yang jawab yang S2 bidang Tafsir.

Baca juga: Kenali Para Mufassir Nusantara

Saat mudahnya akses media sosial ini, banyak orang seenaknya berbicara apa saja. Tidak tahu kadar diri. Orang awam ikut berkomentar tentang Korona. Seolah-olah dia lebih menguasai ilmu kedokteran dibanding dokter yang bertahun-tahun menghabiskan waktunya untuk belajar kedokteran. Akhirnya kacau.

Yang lebih parah, ketika awam berani berbicara tentang keagamaan, apalagi tentang teologi, akhirnya ngawur. Ngafirkan ulama-ulama yang debu sandalnya masih mulia dibanding mereka.

Syaikh Zakir Audhah mengatakan,

إذا رأيت الفتى في كل حادثة

يخوض فاعلم بأن العقل مختبل

“Kalau kamu melihat seseorang kok mengomentari seluruh kejadian, ketahuilah bahwa akalnya dia rusak!”

Baca juga: Masa Kekacauan Ini Dianjurkan Perbanyak Baca Surat Al-Ashr

Pemogan, 14 September 2020

(KH Marzuki Mustamar)