Kisah Sayyidah Rabi'atul Adawiyah dan Syaikh Hasan Al-Bashri

 
Kisah Sayyidah Rabi'atul Adawiyah dan Syaikh Hasan Al-Bashri

LADUNI.ID, Jakarta - Dikisahkan, ketika suami Sayyidah Rabi’ah al-Adawiyyah meninggal dunia, maka Syaikh Hasan al-Bashry dan para sahabatnya (Malik Bin Dinar dan Tsabit al-Banany) meminta izin untuk masuk (ke rumahnya) menemui Rabi’ah. Lantas beliau mengizinkan mereka seraya memasang satir dan beliau duduk dibalik satir.

Syaikh Hasan dan para sahabatnya berkata: “Sesungguhnya suamimu telah meninggal, sementara kamu harus memiliki suami”.

Maka Sayyidah Rabi’ah berkata: “Benar, namun siapakah diantara kalian yang paling alim, sehingga aku bersedia menjadi istrinya ?”

Mereka menjawab : “Syaikh al-Hasan al-Bashry”

Sayyidah Rabi’ah berkata padanya: “jika kamu bisa menjawab 4 pertanyaanku, maka aku milikmu.”

Syaik Hasan berkata: “Bertanyalah, jika Allah menolongku, maka akan aku jawab.”

Sayyidah Rabi’ah bertanya: “Apa pendapatmu jika aku telah mati dan keluar dari dunia, apakah aku menetapi keimanan atau tidak?”

Syaikh Hasan menjawab: “ini adalah perkara ghaib, hanya Allah yang tau perkata ghaib.”

Kemudian Sayyidah Rabi’ah bertanya lagi: “Apa pendapatmu jika aku diletakkan di dalam kubur dan malaikat Munkar dan Nakir menanyaiku, apakah aku sanggup menjawabnya atau tidak?”

Syaikh Hasan menjawab: “Ini perkara ghaib, hanya Allah yang tau.”

Sayyidah Rabi’ah kembali bertanya: “Ketika para manusia digiring ke mahsyar dan kitab-kitab catatan amal didekatkan, apakah kitabku diberikan padaku melalui tangan kanan atau tangan kiriku?”

“Ini perkara ghaib juga,” jawab syaikh Hasan.

Lalu Sayyidah Rabi’ah bertaya lagi: “Ketika para manusia dipanggil, dan segolongan masuk surga dan segolongan lain masuk neraka, aku termasuk dari golongan yang mana?”

Syaikh Hasan berkata: “Ini perkara ghaib juga.”

Kemudian Sayyidah Rabi’ah berkata: “Wahai syaikh Hasan, seseorang yang bingung memikirkan 4 perkara ini, bagaimana mungkin dia sibuk untuk sebuah pernikahan?”

Sayyidah Rabi’ah kembali bertanya: “Wahai Syaikh Hasan, berapa bagian Allah menciptakan akal?”

Syaikh Hasan menjawab: “Menjadi 10 bagian, 9 bagian untuk para laki-laki dan 1 bagian untuk para perempuan.”

Sayyidah Rabi’ah bertanya lagi: “Menjadi berapa bagian Allah menciptakan syahwat?”

Syaikh Hasan menjawab: “Menjadi 10 bagian, 9 bagian untuk para perempuan dan 1 bagian untuk para laki-laki.”

Kemudian Sayyidah Rabi’ah berkata: “Wahai Syaikh Hasan, aku mampu menjaga 9 syahwat dengan menggunakan 1 akal, sementara engkau tidak mampu menjaga 1 syahwat dengan menggunakan 9 akal.”

Maka syaikh Hasan menangis dan berpamitan meninggalkan Sayyidah Rabi’ah.

Kisah ini dinukil dari kitab Durratun Nashihin sebagai berikut:

وحكي أيضا انه لما مات زوج رابعة العدوية استأذن في الدخول عليها الحسن البصري وأصحابه فأذنت لهم في الدخول عليها وأرخت سترا وجلست وراء الستر

فقال الحسن وأصحابه : إنه قد مات بعلك ولابد لك منه . فقالت : نعم, ولكن من أعلمكم حتى ازوجه نفسي ؟ فقالوا : الحسن البصري . فقالت : إن أجبتني في أربع مسائل فأنا لك . فقال : سلي , إن وفقني الله تعالى أجبتك .

قالت : ما تقول لو مت وخرجت من الدنيا أخرج على الإيمان أم لا ؟ قال : هذا غيب , ولا يعلم الغيب إلا الله .

ثثم قالت : ما تقول لو وضعت في القبر وسألني منكر ونكير أقدر على جوابهما أم لا ؟ قال : هذا غيب , ولا يعلم الغيب إلا الله

قالت : إذا حشر الناس يوم القيامة وتطايرت الكتب أعطي كتابي بيميني أم بشمالي ؟ قال : هذا غيب أيضا .

ثم قالت : إذا نودي للناس فريق في الجنة وفريق في السعير , كنت أنا من أي الفريقين ؟ ؟ قال : هذا غيب أيضا .

قالت : من كان له غم هذه الأربعة كيف يستغل بالتزويج .

ثم قالت : يا حسن, كم أخبرني كم جزء خلق الله العقل ؟ قال : عشرة أجزاء , تسعة للرجال وواحد للنساء .

ثم قالت : يا حسن , كم جزء خلق الله الشهوة ؟ قال : عشرة أجزاء , تسعة للنساء وواحد للرجال .

ثم قالت : يا حسن , أنا أقدر على حفظ نسعة أجزاء من الشهوة بجزء من العقل , وانت لا تقدر على حفظ جزء واحد من الشهوة بتسعة أجزاء من العقل . فبكى وخرج عنها .

(درة الناصحين صفحة ٢١-٢٢)

 

***

Wallahu a'lamu bish-shawab...

Mudah-mudahan bermanfaat... Aamiin ya Allah.