PROFIL
Awal kegiatan dan pengabdian KH. Abdul Lathif dari tahun 1918 M sampai dengan tahun 1924 M dicurahkan pada pendidikan / pengajian, baik masyarakat maupun para santri di pesantrennya. Adapun tempat yang digunakan untuk menyampaikan materi pengajian di Majlis Taklim atau Serambi Masjid.Pada waktu itu lembaga pendidikan islam sangat minim sekali, sehingga masyarakat sangat antusia sekali terhadap pendidikan terutama pendidikan agama islam.
KH. Abdul Lathif mempunyai keinginan mengembangkan dan meningkatkan Madrasah dan Pesantren serta mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat, maka pada tahun 1924 M dibangunlah Madrasah yang terdiri 6 lokal dan diberi nama TARBIYATUL ATHFAL.
Seiring bertambahnya santri dan siswa madrasah dimana lokasinya kurang strategis dan sempitnya tanah, maka beliau mengadakan musyawarah dengan ulama dan masyarakat setempat untuk mencari jalan keluarnya. didapatlah suatu keputusan yang sangat menggembirakan terutama dari mertuanya H. Anhar (ayah dari Hj. Siti Rahmah), isteri kedua KH. Abdul Lathif. di mana sebagian besar tanah untuk membangun madrasah adalah wakaf dari H. Anhar(mertuanya).
Maka pada tahun 1926, dibangunlah madrasah yang besar, terdiri dari 10 lokal dengan tanah yang cukup luas, yang sampai sekarang masih ada, walaupun sudah beberapa kali mengalami rehabilitasi dan penambahan bangunan/lokal hingga saat ini sudah menjadi sekitar 26 lokal dan madrasah tersebut diberi nama : "AL-JAUHAROTUNNAQIYYAH". Madrsah tersebut langsung dibawah asuhannya, walaupun dalam pelaksanaaannya beliau dibantu oleh anak, rekan, dan muridnya, terutama ana tertuanya. Untuk mengelola madrasah dan Majlis taklim yaitu (KH. Abdul Muhaimin) yang pernah belajar di Makkah selama 9 Tahun dari tahun 1925 M s/d 1934 M.
Memuat Komentar ...