Karomah Syekh Abu Bakar: Hadir di Tempat Berbeda dalam Waktu Bersamaan

 
Karomah Syekh Abu Bakar: Hadir di Tempat Berbeda dalam Waktu Bersamaan

LADUNI.ID, Jakarta - Syekh Abu Bakar bin Salim memiliki seorang murid yang tinggal di Makkah. Muridnya sudah berkeluarga. Suatu waktu, muridnya ini mempunyai masalah dengan istrinya. Karena zaman dahulu belum ada surat menyurat dan internet, sehingga murid itu melakukan perjalanan.

Disebabkan permasalahan sang murid yang kian rumit, murid itu pun memutuskan untuk pergi ke Kota Inat di Tarim, di mana gurunya yaitu Syekh Abu Bakar bin Salim tinggal. Sebelum berangkat, murid itu menuliskan beberapa pertanyaan yang nantinya hendak ditanyakan kepada Syekh Abu Bakar bin Salim.

Begitu sampai di Inat, Syekh Abu Bakar Bin Salim menyambut kedatangan muridnya. Belum lagi pertanyaan itu disampaikan oleh sang murid, Syekh Abu Bakar bin Salim langsung mengatakan kepada muridnya,

"Jadi, mengenai pertanyaanmu tersebut, kamu bisa rujuk di kitab ini… Untuk pertanyaanmu yang ini, kamu bisa temukan di kitab ini..."

Mendengar perkataan sang guru, si murid itupun bingung, karena belum satupun pertanyaan diajukan tapi Syekh langsung menjawab semuanya.

Usai itu, Syekh Abu Bakar bin Salim kemudian menuang 3 cangkir Kopi, 1 untuk beliau, 1 untuk si murid, dan 1 lagi beliau letakan di sebuah jendela kecil di bagian rumahnya, tempat melihat jika datang orang.

Namun ketika tangan beliau masuk membawa cangkir ke dalam jendela tersebut, keluar dari Jendela, tangan beliau sudah tidak memegang cangkir lagi. Syekh sambil berkata, "adapun mengenai masalah dengan istrimu, tenanglah sudah kita tangani."

Mendengar perkataan itu, kemudian si murid pulang dengan rasa takut tidak diterima istrinya disebabkan permasalahan yang dia alami dengan istrinya itu.

Namun setibanya di rumah, betapa kagetnya si murid melihat sang istri menyambut kedatangannya dengan berias-rias. Lalu dia pun bertanya pada sang istri, "Ada apa denganmu? Bagaimana dengan masalah kita yang kemarin?"

Si istri kemudian bercerita, "baru saja ada seorang yang datang kepadaku, seorang Syekh. Beliau menasehatiku untuk menjadi istri yang baik yang sholehah, akupun meminta doa beliau untuk menjadi istri sholehah. Beliau membawakanku secangkir kopi".

Suami: "Apa cangkirnya masih ada? Aku ingin melihatnya."

Ternyata, itu adalah cangkir yang sama seperti cangkir yang Syekh letakan di jendela rumah beliau.

"Kapan beliau kesini?," gumamnya. Sebab, waktu kedatangan beliau pun bersamaan dengan saat suaminya bertemu dengan Syekh Abu Bakar Bin Salim.

"Ketahuilah istriku, beliau adalah Syekh Abu Bakar Bin Salim," ucap sang murid kepada istrinya. Subhanallah…

Beliau adalah kekasih Allah, manusia pilihan Allah, sambungkan hati terus, salah satunya dengan membaca wirid yang telah diajarkan oleh beliau. Waallahu A’lam bisshawab.(*)

***

Editor: Muhammad Mihrob