Berapa Harga Naskah Islam Nusantara di Abad 19?
![Berapa Harga Naskah Islam Nusantara di Abad 19?](https://www.laduni.id/panel/themes/default/uploads/post/harga_naskah_nusantara.jpg)
LADUNI.ID, Jakarta - Naskah Islam Nusantara adalah khazanah keislaman yang sungguh sangat bernilai, sebab melalui naskah-naskah tersebut, sejarah Islam di Nusantara dapat dipelajari, dikaji ulang, kemudian diambil “hikmah” untuk diterapkan di dalam keberagamaan Islam kita saat ini.
Sejarawan Islam Nusantara, KH. Ahmad Baso menjelaskan mengenai proses penyalinan, percetakan, hingga penyebaran dan harga yang perlu dikeluarkan untuk segala proses tersebut, sehingga naskah-naskah itu bisa kita nikmati hingga saat ini.
“Karena kaum santri dan penduduk Nusantara abad 19 belum masif menggunakan alat cetak, maka proses transmisi dan penyebaran dunia keilmuan dan kesastraan Islam Nusantara dilakukan dengan proses salin-menyalin,” tulis Ahmad Baso dalam akun Facebook pribadinya, sebagaimana dikutip Laduni.id pada Selasa (16/3/2021).
Menurut Kiai Ahmad Baso, para penyalin naskah saat itu merupakan profesi sendiri yang dicari orang. Ada biro jasa penyalinan naskah, ada supplier penyalin naskah, ada distributor naskah-nashlah hasil salinan. Sehingga, setelah proses itu dilakukan kemudian dapat tersebar hingga ke desa-desa, dan ada juga tempat kursus penyalinan naskah. Dan itu bisnis yang menggiurkan.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...