Rahmat Shigeru Ono: Tentara Jepang Terakhir Yang Ikut Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

 
Rahmat Shigeru Ono: Tentara Jepang Terakhir Yang Ikut Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Pasca Kaisar Jepang mengumumkan kekalahan mereka dalam Perang Dunia II, tentara Jepang yang ada di Indonesia dilanda konflik batin. Kekaisaran Jepang tidak memerintahkan mereka untuk pulang, namun hanya memberi isyarat untuk itu.

Dikutip dari liputan6, menurut data Yayasan Warga Persahabatan (YWP) di Jakarta, setelah Perang Dunia II usai, tercatat sebanyak 903 bekas tentara Jepang ikut berperang mempertahankan kemerdekaan Indonesia pasca proklamasi.  Data selanjutnya yang dirilis sekitar tahun 2000-an, sekitar 243 orang meninggal dalam perang, 288 hilang, dan 45 orang kembali ke Jepang. Sisanya, 324 memilih untuk tetap tinggal di Indonesia dan menjadi WNI.

Salah satu serdadu yang mengalami konflik batin itu adalah Sakari Ono. Dia memutuskan mengirim potongan rambutnya ke Jepang, namun jiwa dan raganya tetap di Indonesia membantu bangsa Indonesia melawan Belanda.

Ono memutuskan bergabung dengan pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan pasca Proklamasi. Pada tahun 1948 Ono masuk dalam pasukan elit PGI (Pasukan Gerilya Istimewa) bersama serdadu Jepang lain yang memutuskan menetap di Indonesia. Dia lalu mengganti namanya menjadi Rahmat Shigeru Ono, dia melepas seragam kebanggaan Tentara Jepang untuk diganti dengan peci dan sarung. Dia juga melumuri wajahnya dengan lumpur agar terlihat menyerupai pribumi.

Alasan kenapa dia ikut berjuang bersama rakyat Indonesia, dikarenakan dia tidak bisa diam melihat orang-orang Indonesia ditembaki oleh orang barat dan mati sia-sia karena kalah senjata dan taktik.

Ono meninggal pada 25 Agustus 2014 di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang dalam usia 95 tahun. Jenazah Ono dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Batu, Malang. Ono lahir di Furano, Hokkaido Jepang pada 26 September 1919.

Ono merupakan tentara Jepang terakhir yang meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya. Sebelumnya, ketua Yayasan Warga Persahabatan, Umar Hartono alias Eiji Miyahara meninggal pada 15 Oktober 2013.