Frekuensi Batin Santri Kyai Mutamakin Kajen dan Sayembara Burung Puyuh Raja Hamengku Buwono III

 
Frekuensi Batin Santri Kyai Mutamakin Kajen dan Sayembara Burung Puyuh Raja Hamengku Buwono III
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dahulu kala ada kisah tentang Raja Hamengku Buwono III yang memiliki putri yang sangat cantik ibarat bidadari yang turun dari khayangan. Keberadaan putri cantik ini membuat gundah sang raja, karena yang melamar banyak sekali, dan setiap pelamar meminta dengan sangat, agar menjadi menantu sang raja, sementara para pelamar adalah para putra raja-raja lainnya.

Raja Hamengku Buwono III sangat bijaksana, setiap pelamar yang datang diminta tinggal menginap ke keraton, sambil menunggu sebanyak-banyaknya pelamar, dan dari sini kemudian Raja Hamengku Buwono III dapat memberikan titah kepada para pelamar keseluruhan secara bersamaan.

Ternyata pelamar putri beliau mencapai 40 orang yang merupakan putra-putra raja semua. Tak dinyana, muncullah tambahan satu orang pelamar lagi yang bernama Mas Ahmad, putra orang biasa, namun seorang santri di sebuah pondok pesantren.

Sesudah mencapai 41 pelamar dan ditunggu beberapa waktu, sudah tidak ada yang melamar lagi. Setelah itu, maka diputuskan jumlah pelamarnya adalah 41 orang. Selanjutnya, 41 pelamar tersebut diundang dalam sebuah ruangan besar dan Raja Hamengku Buwono III memberikan "dawuh" (perintah) kepada semua pelamar.

"Anak-anakku semua, aku berterima kasih kepada kalian semua, sebab kalian semua memiliki niat suci untuk melamar putriku. Tapi pahamilah bahwa putriku hanya satu orang, maka yang akan menjadi menantuku pun hanya satu orang saja. Aku tidak akan menyebut nama calon menantuku agar tidak menyinggung perasaan pelamar lainnya."

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN