Kematian adalah Nasihat Terbaik Bagi Manusia

 
Kematian adalah Nasihat Terbaik Bagi Manusia
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Barang kali kita sering mendengar atau menjumpai fenomena, orang yang datang kepada orang yang diseganinya untuk meminta nasehat, meskipun hanya satu kata. Tentunya dengan harapan bahwa nasehat itu akan berguna baginya dalam hidup di dunia maupun akhirat kelak. Lantas, apa kira-kira jawaban yang tepat, singkat dan padat untuk pertanyaan tersebut?

Rasulullah Saw pernah bersabda, “Cukuplah kematian sebagai nasehat.”

Ya, kematian. Sebuah kata yang sangat tepat untuk mewakili jawaban atas semua permintaan nasehat dari seseorang. Kematian, satu kata yang singkat tapi sarat makna dan penuh dengan pelajaran dan hikmah.

Ketika disebut kata kematian, maka yang terbetik di benak adalah berpisahnya ruh dengan jasad, berpindahnya seseorang dari semua kesenangan dunia menuju alam lain yang dia sendiri tidak tahu apakah menyenangkan atau sebaliknya. Dan proses awal seseorang menginjakkan kaki di alam akhirat.

Sungguh mengerikan, rasa sakitnya bagaikan 70 kali sabetan pedang. Banyak orang berusaha berlari untuk menghindarinya. Mengharukan, banyak juga yang meneteskan air mata menyaksikannya. Menegangkan, karena seseorang tidak tahu kemana arah kembalinya. Apakah ke surga ataukah ke neraka.

Lalu, kapankah kita mati? Dan dimana?

Allah menurunkan jawaban akan pertanyaan ini dari atas langit tingkat tujuh dengan firman-Nya:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Artinya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali Imron: 185)

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ࣖ

Artinya: “Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34)

وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ

Artinya: “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari.” (QS. Qof: 19)

Di dalam ayat-ayat di atas, Allah tidak menyebutkan waktu kapan seseorang akan meninggal dan dimananya. Karena, jika seseorang mengetahui waktu dan tempat dia akan meninggal dikhawatirkan dia akan berpangku tangan dan hanya mau berbuat baik ketika hari terakhir dia akan meninggal itu. Jadi, mengetahui waktu dan tempat meninggal itu tidaklah penting, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita bersiap diri menyambut kematian dan kehidupan setelahnya.

Ya, kita harus senantiasa bersiap dan berkemas untuk menghadapi kematian. Karena penyesalan itu hanya ada di kemudian hari. Allah subhanahu wa Ta`ala mengingatkan kita tentang hal ini dengan firman-Nya:

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ ﴿ ١٠﴾وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿ ١١﴾

Artinya: “Dan infakkanlah apa yang telah Kami rizkikan kepada kalian, sebelum datang kematian kepada salah seorang diantara kalian, lantas dia berkata : “Wahai Robbku, kenapa Engkau tidak tangguhkan kematianku barang sebentar, sehingga aku bisa bersedekah dan bisa menjadi orang sholih ?”. Dan Allah tidak akan pernah menangguhkan satu jiwapun jika telah datang ajalnya. Dan Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al Munafikun: 10-11).

Jika fenomena kematian adalah seperti itu, maka janganlah kita tertipu oleh dunia dengan segala kesenangannya, karena semuanya akan musnah, hilang dan usang. Jangan tertipu dengan dunia karena kita pasti akan meninggalkannya. Jangan tertipu dengan dunia, karena dia hanya akan memperdaya dan menghancurkan kita. Jangan tertipu dengan dunia, karena kematian pasti datang untuk menghancurkan semua angan dan kesenangan kita.

Jangan tunda taubat, jangan pula tunda amal ketaatan dan kebajikan, karena roda dunia akan terus berputar dan saat itu pasti akan tiba. Di dalam hadits dari Ibnu Umar ra yang berkata: Rasulullah Saw pernah memegang pundakku seraya bersabda, “Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang menyeberang jalan.” Ibnu Umar sendiri pernah berkata, “Jika kamu di sore hari, maka janganlah kamu tunggu datangnya pagi, dan jika kamu di pagi hari, maka janganlah kamu tunggu datangnya sore. Manfaatkanlah waktu sehatmu untuk menghadapi masa sakitmu, dan manfaatkanlah masa hidupmu untuk menghadapi masa kematianmu.” (HR. Bukhori)

Abu Hurairoh ra juga meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Bersegeralah kalian melakukan amal kebaikan sebelum datang 7 perkara. Tidak ada yang kalian tunggu melainkan kefakiran yang melalaikan, atau kekayaan yang membuat orang melampaui batas, atau waktu sakit yang merusak, atau masa tua yang membuat lemah, atau kematian yang akan segera datang, atau Dajjal yang merupakan hal ghaib yang paling buruk untuk ditunggu atau kiamat, dan kiamat itu sangat mengerikan dan sangat pahit.” (HR. Tirmidzi, dan beliau berkomentar: hadits hasan )

Semoga dengan mengingat kematian hati kita menjadi lunak, kesadaran kita senantiasa terjaga sehingga kita segera bangkit dari keterpurukan dosa dan segara beramal sholih sebelum semuanya terlambat. Dan jadilah kematian sebagai nasehat terbaik bagi manusia.

 

Sumber: https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=3098299150456682&id=100008298830081