Jodoh yang Baik-Buruk

 
Jodoh yang Baik-Buruk
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Syahdan, seorang pemuda mengajukan lamaran kepada wanita yang dicintainya. Dia berusaha mati-matian agar bisa mempersunting pujaannya itu. Kedua orang tuanya pun merestui hingga mereka menjadi pasangan suami-istri yang sah.

Bagaikan mimpi, pernikahan itu telah berusia 20 tahun. Sebuah pernikahan yang sangat matang dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Tiba-tiba terperciklah api permasalahan sepele yang akan berujung pada perceraian mereka berdua. Sungguh sulit dipercaya bagaimana bisa hubungan yang dirajut selama itu akan kandas.

Permasalahan ini pun dilaporkan kepada guru spiritualnya. Berikut percakapannya:

Pemuda: Guru, sepertinya dia bukan jodohku.

Guru: Hahahah, kau ini terlalu sempit memahami istilah jodoh.

Pemuda: lho, apa ada yang salah dengan pemahamanku, guru?!

Guru: Jodoh itu adalah pasangan yang diciptakan saling melengkapi, saling mencari titik temu, bukan mencari titik permusuhan. Sedangkan baik dan buruk itu dinamika dan tantangannya. Banyak yang pernah mengalami itu.

Pemuda: Tapi, guru.

Guru: Perjodohan itu ibarat kau cocok dengan perhiasan yang kau miliki, kau cintai. Sayangnya, banyak yang melupakan 'perawatannya'. Artinya baik-buruknya sebuah perhiasan itu tergantung bagaimana perlakuan pemiliknya. Sudahkah dia membersihkan, merawat, dan memperhatikannya dengan penuh cinta pula?!

Bila suka senangnya, maka nikmati pula senapnya. Bila suka kencang kulitnya, maka cintai pula kerutannya.

 

Oleh: Ahmad Karomi


Editor: Daniel Simatupang