Karomah KH. Nawawi Abdul Jalil: Tau Hati Orang

 
Karomah KH. Nawawi Abdul Jalil: Tau Hati Orang
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – KH Abdullah Mahmud dalam suatu kesempatan ceramah mengisahkan kejadian yang ia alami sendiri. Waktu itu, Kiai Nawawi Abdul Djalil hadir ke rumahnya di Probolinggo.

"Waktu itu masih ada mertua saya namanya Kiai Miad. Biasanya Kiai Miad kalau ada Kiai Nawawi, semua anak dan mantunya dikumpulkan. Nah waktu itu saya ketiduran dan dibangunkan. Saya terlambat,"

"La ya opo iki Kang Wi,” (la gimana ini Kang Wi) kata Kiai Miad kepada Kiai Nawawi yang biasa memanggilnya Kakang.

Waktu itu yang hadir diberikan amalan ijazah yang menjadi wiridan umum. Lalu, Kiai Nawawi mengulangi bacaan tersebut.

Sedangkan posisi Kiai Abdullah Mahmud saat itu berada agak jauh dari Kiai Nawawi. Kiai Nawawi kembali membacanya. Ketika sampai bacaan waanta taj'alul hazna, lantas Kiai Abdullah Mahmud berkata dalam hatinya.

"Mak ebecah hazna, mak tak huzna,” (Kok dibaca hazna, kok bukan huzna) timpalnya dalam hati.

Kemudian, Kiai Abdullah Mahmud dibikin kaget lantaran suara hatinya itu direspon oleh Kiai Nawawi seolah menjawab pertanyaan Kiai Abdullah Mahmud yang hanya berkata dalam hatinya.

"Pancen duduk huzna. Pancen hazna,” (Memang bukan huzna. Memang dibaca hazna) kata Kiai Nawawi spontan.

"Duh, kuleh langsung deg-deg neng ateh. Sokoh gringgingan, (Aduh, saya deg-degan dan kaki langsung kesemutan). Padahal saya hanya bilang dalam hati, tidak sampai berbicara langsung," kata Kiai Abdullah Mahmud terheran-heran.

Ia bersaksi dan mengaku kejadian serupa yang merupakan salah satu karamah dari Kiai Nawawi itu dialami tidak hanya sekali. Bahkan dalam beberapa kesempatan, ia menyaksikan dan membuktikan sendiri kelebihan Kiai Nawawi.

"Masya Allah. Ini sering saya begitu. Sering pokoknya. Oleh Allah diperlihatkan. Ya Allah itu guru saya," ujarnya.

"Barang siapa yang meninggal pada hari Ahad, maka orang tersebut meninggal dengan membawa kalimat Tauhid. Dan aku berharap diriku wafat pada hari Ahad,"

Kiai Nawawi Abdul Djalil konon memang memimpikan ingin menghadap Sang Ilahi pada hari Minggu atau Ahad. Bukan hanya Kiai Nawawi yang meninggal di Hari Ahad. Bahkan saudara kandungnya, Kiai Abdul Alim bin Abdul Djalil, pengasuh pondok sebelumnya juga meninggal di hari yang sama.

Kiai Nawawi Abdul Djalil merupakan pengasuh pondok pesantren Sidogiri ke-12 sejak tahun 2005. Ia menggantikan pengasuh sebelumnya yang merupakan saudara kandungnya, Kiai Abdul Alim bin Abdul Djalil (pengasuh ke-11 PP Sidogiri).

Keduanya sama-sama wafat pada hari Ahad. Kiai Abdul Alim bin Abdul Djalil wafat pada Ahad, 28 Dzulqodah 1426 H atau 9 Januari 2005. Sedangkan Kiai Nawawi Abdul Djalil wafat pada Ahad, 2 Dzulqodah 1442 H atau 13 Juni 2021.

 

Sumber: Santri senior alumni Ponpes Sidogiri Kiai Haji Abdullah Mahmud


Editor: Daniel Simatupang