Doa Syaddad bin Aus dari Rasul: Keteguhan dalam Setiap Urusan

 
Doa Syaddad bin Aus dari Rasul: Keteguhan dalam Setiap Urusan
Sumber Gambar: Foto (ist)

Laduni.ID Jakarta –  Apa yang dikhawatirkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam telah terjadi. Kita sebagai ummatnya, sibuk bersaing untuk berburu harta duniawi tanpa filterisasi rambu agama dan perhitungan hati nurani. Jika kita berburu harta, itu tidak masalah, karena harta tsb pasti kita butuhkan dalam menyambung kehidupan ini dan perjuangan agama. Tetapi, jika sudah sampai tingkat menumpuk-numpuk dan menimbunnya semata untuk unjuk kemegahan dunia dan nafsunya, tidak memilah mana yang halal dan mana yang haram.

Baca Juga: Keteguhan Syachrul Anto Dalam Aksi Kemanusiaan Hingga Akhir Hayatnya

Jika dilanda hal demikian, bisa mengamalkan dawuh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam kepada salah seorang sahabatnya, Syaddad bin Aus bin Tsabit Anshari al-Najjari al-Madani Radhiyallahu Anhu (wafat 58 H / 678 M di Baitul Maqdis). Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Wahai Syaddad bin Aus, apabila kamu melihat orang menimbun emas dan perak, maka kamu timbunlah kalimat-kalimat ini :

اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ , وَالْعَزِيمَةَ عَلَى الرُّشْدِ، وَأَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ , وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ , وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيمًا , وَلِسَانًا صَادِقًا، وَأَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ

Wahai Allah! Aku meminta kepadamu: Keteguhan dalam segala perkara. Kesungguhan dalam petunjuk. Aku memohon kepada-Mu segala yang bisa mendatangkan rahmat-Mu, segala yang bisa mengundang ampunan-Mu! Aku memohon kepadamu rasa syukur atas nikmat-Mu dan ibadah yg bagus. Aku juga memohon hati yg selamat dan lisan yang jujur. Aku juga memohon kepada-Mu kebaikan yang Engkau ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang engkau ketahui. Aku meminta ampunan kepada-Mu atas dosa yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau adalah maha mengetahui perkara perkara ghaib (HR. Imam At-Thabrani rahimahullah dalam kitab al-Mu’jamil Kabir)

Baca Juga: Bolehkah Mengubah Doa Dari Rasulullah Saw, Inilah Jawabannya

Hadits di atas menunjukkan beberapa hal:

Pertama: doa di atas termasuk harta simpanan di akhirat kelak, dan ini lebih baik dari simpanan emas dan perak (riwayat Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah).

Kedua: Rasulullah shalallahu alaihi wasallam membaca doa ini di dalam shalatnya (Riwayat Imam An-Nasai rahimahullah) .

Ketiga: Rasulullah shalallahu alaihi wasallam selalu mengajarkan doa ini kepada para sahabatnya (riwayat Imam at-Tirmidzi rahimahullah).

Adapun keterangan dari isi doa di atas adalah sebagai berikut:

Pelajaran pertama: Teguh dalam Semua Perkara

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu keteguhan dalam segala urusan.”

Lafadh “al-Amr” pada hadist di atas menunjukkan keumuman, sehingga doa tersebut bisa diartikan memohon keteguhan dalam segala urusan dunia, agama dan akhirat.

Sedangkan keteguhan di sini diartikan dalam tiga makna, yaitu: (1) mendapatkan taufik dan hidayah dari Allah dalam setiap urusan, (2) bisa menjalankan urusan tersebut secara terus menerus dan istiqamah, (3) ditunjukkan pada yang benar dalam setiap urusan.

Dan yang paling penting adalah memohon keteguhan di dalam memegang agama dan taat terhadap ajaran-Nya selama hidup hingga akhir hayat, khususnya ketika menghadapi sakaratul maut. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

“Allah meneguhkan orang2 yg beriman dgn ucapan yg teguh di dunia dan Akhirat, dan Allah menyesatkan orang orang yang zhalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS: Ibrahim: 27)

Baca Juga: Doa Bersama Antar Umat Beragama

Yang dimaksud dengan “ucapan teguh di dunia” adalah ketika sakaratul maut, dan yang dimaksud “ucapan teguh di akhirat” adalah ketika berada di alam kubur, tepatnya ketika ditanya Malaikat Munkar dan Nakir.

---------
Oleh: Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi
Editor: Nasirudin Latif