Belajar Dermawan saat PPKM Darurat dari Abu Bakar RA

 
Belajar Dermawan saat PPKM Darurat dari Abu Bakar RA
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat rencananya akan diperpanjang hingga enam minggu kedepan. Ancang-ancang ini diutarakan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, seperti dilansir dari Kontan.co.

Dengan diperpanjangnya PPKM Darurat ini, pemerintah berharap masyarakat dapat mengurangi mobilitas sehingga penyebaran kasus dan penularan virus dapat ditekan serendah mungkin.

Disaat yang genting seperti ini, solidaritas sosial sangat dibutuhkan. Kekuatan saling membantu, saling peduli, sikap dermawan, dan saling menjaga menjadi satu kekuatan tempur untuk melawan covid-19. Dengan begitu kita juga ikut sedikit membantu menyembuhkan luka Bangsa ini.

Kita bisa sedikit belajar melalui sosok sahabat Nabi SAW, Abu Bakar Ash Shiddiq, sosok yang jujur dan dermawan. Dikisahkan, ketika hendak pergi berperang Rasulullah SAW mengimbau kepada para sahabat untuk mengumpulkan harta bendanya, termasuk Abu Bakar RA.

Setelah itu Abu Bakar RA mengumpulkan seluruh harta bendanya yang ada dirumah dan diberikan kepada Rasulullah SAW. Dan ketika Rasulullah SAW bertanya, “Wahai Abu Bakar, apa yang engkau tinggalkan di rumahmu?” Ia menjawab, “Allah SWT dan Rasul-Nya ada di rumah.”

Di masa PPKM Darurat ini kita bisa melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Abu Bakar RA, dimulai dengan membantu tetangga yang sedang melakukan isolasi mandiri dan menyuplai segala kebutuhan seperti makanan dan obat-obatan agar bisa segera pulih. Ini adalah ikhtiar yang bisa kita lakukan untuk mendapat keridhoan Allah SWT.

Abu Bakar memang bukan sahabat Rasul yang miskin, dikisahkan dari sebuah hadis ketika Abu Bakar masuk Islam ia mempunyai uang sebanyak 40.000 dirham, dan ketika hijrah hanya tersisa sebanyak 5000 dirham. Hal itu terjadi karena Abu Bakar gemar memerdekakan hamba sahaya, dan membelanjakan hartanya di jalan Allah. Sehingga Allah berfirman dalam kitabNya:

وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى ﴿ ١٧﴾ الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ ﴿ ١٨﴾ وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَىٰ ﴿ ١٩﴾ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ ﴿ ٢٠﴾ وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ ﴿ ٢١﴾

Artinya: “Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.” (QS. Al-Lail: 17-21)

Para ulama sepakat ayat ini berkenaan dengan Abu Bakar RA.


Editor: Daniel Simatupang