Berhati-hati Menerima Informasi

 
Berhati-hati Menerima Informasi
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Kalau kesukaan dan kebencian itu terlampau dalam dan menguasai diri, biasanya nalar pun terganggu. Cara menerima informasi pun bukan berdasarkan mana yang benar dan mana yang yang salah, melainkan mana yang sesuai dengan keinginan. Parameternya menjadi like dan dislike.

Informasi yang menyesatkan pun bisa mudah diterima selama itu sesuai dengan keinginan. Sementara yang benar, bisa langsung ditolak karena tidak sesuai dengan keinginan.

Maka seolah tak penting benar dan tak penting salah, sementara yang diutamakan adalah yang sesuai dengan keinginannya itu. Maka jangan berharap ada literasi dari orang yang demikian.

Ada pepatah yang sangat kuat menggambarkan karakter seperti itu:

‏وَعَيْنُ الرِّضَا عَنْ كُلِّ عَيْبٍ كَلِيْلَةٌ، كَمَا أَنَّ عَيْنَ السُّخْتِ تُبْدِي الْمَسَاوِيَا

Artinya, bila kita melihat sesuatu dengan pandangan sangat suka (cinta buta), maka semuanya akan terlihat baik (benar), tetapi bila kita melihat sesuatu dengan pandangan benci, maka semua yang nampak adalah kejelekan atau keburukan belaka.

Inilah situasi yang masih kita hadapi dari sebagian kita; menerima informasi berdasarkan keinginannya dan berdasarkan like and dislike. Selama informasi tidak sesuai dengan yang diinginkan, meski benar, maka itu ditolak. Tetapi, selama informasi itu sesuai dengan yang diinginkannya alias meski hoax, maka itu otomatis diterima.

Sisi lain, sikap itu juga terjadi pada konteks agama. Karena hanya mau percaya terhadap apa yang ingin dipercayai, maka tidak jarang seseorang cenderung membenarkan entah ustadz siapa, yang pendapatnya dianggap sesuai, meski sanad keilmuannya tidak jelas. Sementara pada saat yang sama ada kyai atau ulama yang jelas sanad dan ilmunya, malah dimaki dan tak diindahkan sama sekali pendapatnya. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 24 Juli 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: Prof. Nadirsyah Hosen

Editor: Hakim