Mengendalikan Ego Menyehatkan Mental

 
Mengendalikan Ego Menyehatkan Mental
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Sebagian besar manusia terperangkap dalam siklus "sirkuit" kemelut perebutan kenikmatan duniawi yang tak pernah mau berhenti. Diberi satu gunung emas ingin dua gunung emas dan seterusnya.

Lalu saat bahagia mereka lebih asyik dengan kenikmatan diri dan lupa pada yang lain. Bahkan membiarkan yang lain terlunta-lunta. Tetapi saat gagal dan menderita mereka mengeluh, marah-marah, caci maki dan menimpakan kesalahan pada orang lain. Sering kali keluar kata-kata; "gara-gara dia," "gegara mereka," "si Anu, konpirasi bangsa Anu dan Anu," dan seterusnya. Lalu mereka terbakar.

Mengenai hal itu, ada syair dari Imam Syafi'i  yang sangat indah berbunyi:

نَعيبُ زَمانَنا وَالعَيبُ فينا * وَما لِزَمانِنا عَيبٌ سِوانا

وَنَهجو ذا الزَمانِ بِغَيرِ ذَنبٍ * وَلَو نَطَقَ الزَمانُ لَنا هَجانا

وَلَيسَ الذِئبُ يَأكُلُ لَحمَ ذِئبٍ * وَيَأكُلُ بَعضُنا بَعضاً عَيانا

Kita sering mengeluhkan buruknya zaman, padahal keburukan itu berasal dari kita sendiri. Zaman tidaklah buruk, kitalah yang buruk.

Kita menyerang zaman yang tak berdosa. Andai zaman bisa bicara, ia pasti menyerang kita.

Srigala tak akan memangsa srigala. Sedang kita saling memangsa.

Kemudian Imam Syafi'i juga memberikan nasihat indah yang berbunyi:

  لَمَّا عَفَوْتُ وَلَمْ أَحْقِدْ عَلَى أحَدٍ * أَرِحْتُ نَفْسِي مِنْ هَـمِّ الْعَـدَاوَاتِ

Manakala aku memaafkan orang dan tidak mendengki. Jiwaku menjadi tenang, tak hendak membalasnya (dan itu menjadi obat bagi stress dan hati yang sakit).

Demikianlah, para bijak bestari berjuang untuk mengalahkan egonya sendiri, bukan menyalahkan orang lain. Mereka selalu bersyukur, manakala gagal mereka melihat diri sendiri. Apa yang keliru, salah dan lalai dari diriku. Bukan justru menyalahkan orang lain atau mengaitkan apapun di luar dirinya. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 13 Agustus 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: KH. Husein Muhammad

Editor: Hakim