Keuntungan Memiliki Keturunan yang Ahli Ibadah

 
Keuntungan Memiliki Keturunan yang Ahli Ibadah
Sumber Gambar: Ilustrasi/Kumparan.com

Laduni.ID, Jakarta – Anak adalah anugerah dari Allah SWT yang dititipkan kepada orangtua untuk dididik dan dibesarkan dengan agama Allah. semua orangtua pastinya menginginkan anak yang ahli ibadah, seorang yang berakhlak baik, dan selalu menjauhkan diri dari apa yang Allah larang.

Ketika orangtua wafat, maka apa yang diajarkan kepada anak orangtua mendapatkan hasil apa yang telah ia tanam. “Orang yang ahli ibadah, punya anak keturunan ahli ibadah itu sejatinya tidak mati-mati. Meskipun sudah meninggal, seperti masih hidup, menjalankan ibadah,” kata KH Anwar Zahid dalam unggahan Youtube Ngaji Hijrah.

Ibadah yang orangtua jalankan semasa hidup, ketika ia wafat makaditeruskan oleh anaknya. Hal tersebut sebagaimana yang Nabi SAW sabdakan,

“Siapa orang yang umurnya paling panjang? Orang yang umurnya paling panjang yaitu, Orang yang ahli ibadah mempunyai anak keturunan yang ahli ibadah.”

Walaupun orangtua yang telah wafat tak bisa melakukan satu ibadahpun, namun ia masih bisa mendapatkan ganjaran yang sama seperti ia melakukan ibadah tersebut. “Orangnya sudah meninggal, tidak bisa salat. Meninggal kok, tidak bisa salat. Tapi salatnya diteruskan oleh anak cucunya. Sudah tidak bisa membaca Al-Qur'an, orang sudah meninggal. Tapi membaca Al-Qur'annya diteruskan oleh anak cucunya. Tidak bisa puasa, orang sudah meninggal. Tapi puasanya diteruskan anak cucunya. Alhamdulillah,” jelas KH Anwar Zahid.

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

خير الناس من طال عمره وحسن عمله وشر الناس من طال عمره وساء عمله

“Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan bagus amal perbuatannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya namun buruk amal perbuatannya.” (Shahîh, riwayat Imam Tirmidzi, lihat kitab ash-Shahîhah: 1/624)

“Misalnya keturutan umur panjang, ya bisa, itu tadi caranya. Anda jadilah orang baik. Mempunyai anak keturunan yang baik pula. Amal anda, ibadahnya anda diteruskan oleh anak keturunan anda. Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad,” dawuh KH Anwar Zahid.

Orang yang beruntung ialah mereka yang memiliki keturunan yang ahli ibadah. Meskipun telah meninggal ibadahnya akan diteruskan oleh anak, sebab amalul walad amalul walid, amalnya anak itu menjadi amalnya orang tua. Ibadahnya anak, orang tua juga mendapatkan pahala sama seperti ia mengerjakannya. Namun hal tersebut juga berlaku bagi mereka yang memiliki keturunan yang tidak ahli ibadah (gemar bermaksiat).

“Kalau anaknya baik, kalau anaknya nakal? Ya pusing. Makanya mempunyai anak nakal itu ya. Sama saja seperti memelihara musuh. Ya Allah, semoga anak saya dan anda ditata oleh Allah menjadi anak yang baik,” ujar KH Anwar Zahid.


Editor: Daniel Simatupang