Kisah Waliyullah yang Ngalap Berkah dengan Sandal

 
Kisah Waliyullah yang Ngalap Berkah dengan Sandal
Sumber Gambar: dok. pribadi FP Habib Idrus bin Muhammad Alaydrus

Laduni.ID, Jakarta – Al Habib Hasan bin Sholeh Al Bahr merupakan seorang waliyullah yang nasabnya tersambung hingga Rasulullah SAW. Beliau lahir di Khali Rasyid, Hadramaut, Yaman pada tahun 1191 H (1771 M), beliau dijuluki Al Bahr karena kedalaman dan keluasan ilmu yang dimiliki, tidak ada seorang alim, ulama besar, sufi yang tidak pernah berguru pada beliau.

Beliau merupakan sosok yang sangat cinta terhadap Al-Qur’an, disebutkan dalam kitab Fuyudhot Al Bahril Mali Min Manaqib Wa Akhbar karya Al-Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsyi bahwa beliau pernah suatu ketika shalat dua rakaat. Pada rakaat pertama beliau mengkhatamkan Al-Qur’an, sedang di rakaat kedua beliau membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.

Salah satu ulama besar Makkah, Syekh Umar Abdur Rosul pernah suatu ketika hendak melihat karomah beliau. Saat bertemu di Makkah, Al Habib Hasan bin Sholeh Al Bahr berjalan masuk ke Masjidil Haram dari pintu As-Salam, sementara Syekh Umar berjalan tepat di belakang Habib Hasan. Sejak masuk melalui pintu As-Salam, ternyata Habib Hasan membaca Al-Qur’an hingga sampai di Maqam Ibrahim beliau telah mengkhatamkannya.

Banyak ulama besar yang sezaman dengan Habib Hasan Al Bahr mengharap keberkahan melalui beliau, salah satunya ialah Habib Abdullah bin Husein bin Thohir, pengarang qasidah ya arhamarrahimin farij alal muslimin, sebagaimana dikisahkan oleh Al Habib Idrus bin Muhammad Alaydrus dalam unggahan di Fanspage beliau.

Al Habib Hasan bin Sholeh Al Bahr suatu ketika berkunjung ke kediaman Al Habib Abdullah bin Husein bin Thohir. Ketika telah sampai di kediaman Habib Abdullah, Habib Hasan Al Bahr beramah tamah dengan tuan rumah, makan bersama, shalat berjamaah, hingga beliau meminta izin kepada tuan rumah untuk meminjam kamar mandinya sebentar.

Habib Abdullah lalu mengizinkan dan menunjukkan letak kamar mandi beliau, Habib Hasan Al Bahr mendapati ada sandal di dekat kamar mandi (kebiasaan orang-orang shaleh di Tahrim, tidak didapati sebuah rumah kecuali di dekat kamar mandinya terdapat sandal). Lalu dipakailah sandal tersebut oleh Habib Hasan bin Sholeh Al Bahr.

Habib Hasan bin Sholeh Al Bahr lalu mengatakan, “Ini adalah sandal yang ada di rumahnya Al Habib Abdullah bin Husein bin Thohir, di letakkan di rumahnya, di dekat kamar mandinya kecuali kalau saya pakai pasti beliau ridha.”

Dipakailah sandal itu oleh Habib Hasan Al Bahr ke dalam kamar mandi. Setelah selesai buang hajat, Habib Hasan lantas meletakkan sandal tersebut ke tempat semula, lalu Habib Hasan menemui tuan rumah, ramah tamah, dan pulang.

Setelah Habib Hasan pulang, Habib Abdullah langsung menanyakan kepada keluarganya apakah sandal yang dekat kamar mandi dipakai oleh Habib Hasan Al Bahr. “Iya wahai ayah, sandal ini tadi dipakai oleh Habib Hasan bin Sholeh Al Bahr,” jawab salah satu anak beliau.

Mendengar pernyataan anaknya, Habib Abdullah lalu mengatakan bahwa sandal itu mengandung keberkahan dari Habib Hasan, dan Habib Abdullah membungkus sandal itu dengan sebuah kotak dan diletakkan pada tempat yang terhormat.

Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dari dua kekasih Allah SWT. Amin.


Editor: Daniel Simatupang