Tips Menghafal Al-Qur’an dari Maulana Syekh Yusri Rusydi Al-Hasani

 
Tips Menghafal Al-Qur’an dari Maulana Syekh Yusri Rusydi Al-Hasani
Sumber Gambar: Maulana Syekh Yusri Al-Hasani Hafidzullah/Arrahim.ID

Laduni.ID, Jakarta – Pada suatu Jumat ada seseorang yang datang kepada Maulana Syekh Yusri Rusydi Al-Hasani Hafidzullah, orang itu bertanya bagaimana memulai menghafal Al-Qur’an yang baik.

“Ya Maulana, Saya hendak menghafal Al-Qur’an, bagaimana saya bisa memulainya?” tanya orang itu.

“Mulailah dengan membuktikan bahwa kamu seorang pejantan tangguh,” jawab Maulana Syekh Yusri.

Pejantan yang dimaksud Syekh Yusri bukan merujuk pada gender laki-laki, melainkan merujuk pada sifat, karakter, mentalitas, serta perilaku orang tersebut. Sehingga perempuan pun termasuk di dalamnya.

Syekh Yusri lalu menjabarkan sifat jantan yang dimaksud menjadi empat kriteria, yaitu kontinu (المداومة والاستمرار), sabar (المصابرة), tekad yang kuat (الهمة), dan tidak malas (عدم الملل). Jika seseorang telah memiliki empat kriteria tersebut, maka ia akan mendapatkan kemudahan dalam menghafal Al-Qur’an.

Setelah memiliki empat kriteria di atas, maka hendaklah ia pergi ke para masyayikh yang mengajarkan Al-Qur’an, ke para masyayikh yang sanadnya tersambung hingga Rasulullah SAW. “Ambillah Qur’an dari lisannya, bacalah lima ayat atau rubu’ sesuai kemampuanmu.”

Syekh Yusri kemudian menekankan untuk membaca hafalan di dalam shalat, sebab sesuatu yang dibaca di dalam shalat maka tidak akan pernah terlupakan. Berbeda jika tidak membacanya di dalam shalat, akan sangat mudah lupa.

Oleh karena itu, seorang penghafal Qur’an harus memiliki dua wirid, yaitu wirid menghafal ayat-ayat baru (ورد الحفظ) dan wirid murojaah hafalan lama di dalam sholat (ورد المحافظة).

Maulana Syekh Yusri juga mengingatkan untuk berteman dengan ahli Qur’an dan duduk di sampingnya. “Sehingga ketika ada waktu luang, kamu bisa saling sima’an dengannya. Karena salah satu ciri ahli Qur’an adalah berteman dengan sesama ahli Qur’an.”

Walaupun memiliki empat kriteria jantan dapat memudahkan seseorang menghafal Al-Qur’an, tapi itu saja belum cukup. Ia harus menyempurnakannya dengan bersanad kepada para masyayikh, membaca hafalannya di dalam shalat, serta berteman dan dekat dengan para ahli Qur’an. Dengan demikian, selain mudah menghafal Al-Qur’an, di sisi lain akan mendapatkan keberkahan dari para syekh dan ahli Qur’an lainnya.


Editor: Daniel Simatupang