Hati yang Lapang Dapat Menampung Segala

 
Hati yang Lapang Dapat Menampung Segala
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Seorang murid tampak murung. Hari-harinya kini dipenuhi keluh dan kelam. Wajahnya yang dulu cerah karena zikir dan belajar, kini redup oleh tumpukan masalah. Melihat hal itu, sang Guru Sufi datang menghampirinya dan bertanya dengan penuh kelembutan:

“Kenapa kau selalu murung, wahai anak muridku? Bukankah masih banyak keindahan di dunia ini? Ke mana wajah syukurmu pergi?”

Murid itu menjawab lemah, “Wahai Guruku, hidupku akhir-akhir ini penuh dengan masalah. Seolah tiada hentinya datang silih berganti. Hatiku lelah dan sulit untuk sekadar tersenyum.”

Sang guru hanya tersenyum, lalu berkata, “Kalau begitu, ambillah segelas air dan dua genggam garam, bawalah ke mari.”

Dengan langkah gontai, si murid menuruti perintah. Ia kembali dengan gelas dan garam. Sang guru lalu memintanya memasukkan segenggam garam ke dalam gelas, lalu meminum airnya.

Baru satu tegukan, wajah murid itu mengernyit.

“Masin, wahai Guru… perutku jadi mual,” ujarnya.

Sang guru tertawa kecil, “Sekarang, mari ikut aku.” Ia mengajak muridnya ke tepi danau yang tenang. “Ambillah garam yang tersisa itu dan tebarkan ke dalam danau.”

Tanpa bertanya, murid itu melakukan sebagaimana diperintahkan.

“Sekarang, minumlah air danau itu,” pinta sang guru.

Murid itu menangkup air dengan kedua tangannya dan meminumnya. Sejuk. Segar. Tidak ada rasa masin.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN