Tiga Tanda Orang Bertawakal

 
Tiga Tanda Orang Bertawakal
Sumber Gambar: Samuel Theo Manat Silitonga/Pexels (ilustrasi tawakal)

Laduni.ID, Jakarta – Setiap manusia yang hidup di muka bumi pasti pernah mengalami masa-masa sulit baik dari jenjang karir, keuangan, hingga masalah hubungan dengan orang lain.

Banyakya masalah yang silih berganti dating kepada manusia merupakan hal yang wajar adanya. Semuanya akan terasa lebih mudah apabila setiap manusia yang mengalaminya bertawakal kepada Allah SWT. Tawakal adalah sikap yang buka semata mata pasrah kepada Allah melainkan harus disertai dengan usaha.

Mengutip dari Wikipedia tawakal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan. Terdapat tiga tanda orang bertawakal sebagai berikut:

Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya berjudul Risalatul Mu‘awanah wal Mudhaharah wal Muwazarah (Dar Al-Hawi, 1994, hal. 179)

وللمتوكل الصادق ثلاث علامات: الأولى أن لا يرجوغيرالله ولا يخاف إلا الله، وعلامة ذالك أن لا يدع القول بالحق عند من يُرجى و يُخشى عادة من المخلوقين كالأمراء والسلاطين 

“Ada tiga tanda bagi orang yang bertawakal dengan sebenarnya, yakni pertama, tidak berharap kecuali kepada Allah sekaligus tidak takut kecuali kepada-Nya. Hal itu ditandai dengan keberaniannya mengatakan sesuatu yang benar di hadapan seseorang yang umumnya orang memiliki harapan sekaligus merasa takut kepadanya seperti para amir dan raja.” 

والثانية أن لا يدخل قلبه همُّ الرزق ثقة بضمان الله بحيث يكون سكون قلبه عند فقد ما يحتاج اليه كسكونه في حال وجوده وأشد 

Artinya: “Kedua, tidak pernah merisaukan masalah rezeki disebabkan merasa yakin akan adanya jaminan Allah sehingga hatinya tetap tenang dan tentram di kala suatu keuntungan luput darinya, sama seperti di kala ia memperolehnya.”

والثالثة أن لا يضطرب قلبه في مظان الخوف علما منه أن ما أخطأه لم يكن ليصيبه وما أصابه لم يكن ليخطئه

“Ketiga, tidak pernah hatinya terguncang pada saat diperkirakan akan datangnya suatu bahaya disebabkan ia yakin sepenuhnya bahwa tak satu pun ditetapkan ia terhindari darinya, akan tetap menimpanya; dan tak satu pun ditetapkan akan menimpanya, akan terhindar dari dirinya.”


Editor: Nasirudin Latif