Kerugian Orang yang Beramal Tapi Tidak Menjaga Lisannya

 
Kerugian Orang yang Beramal Tapi Tidak Menjaga Lisannya
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Berkata Sayyidina Umar bin Abd Aziz: "Kami sempat hidup bersama para salaf, dan tidaklah mereka melihat bahwa ibadah itu adalah pada puasa dan tidak juga pada shalat. Namun ibadah itu adalah menahan diri dari menikam kehormatan manusia. Karena orang yang bershalat di waktu malam dan berpuasa di waktu siang, andai ia tidak menjaga lidahnya maka ia pasti akan muflis di hari kiamat".

Berkata Al Imam Ghazali: "Perbuatan mengumpat itu adalah petir yang memusnahkan perbuatan-perbuatan taat. Orang yang mengumpat itu tak ubah seperti orang yang memasang 'manjanik' (alat pelontar ketika perang), lalu dilontarnya kebaikan-kebaikan yang ia buat ke timur dan barat, ke kiri dan ke kanan"

Berkata As Syirazi: "Aku telah berjaga malam bersama ayahku, dan orang-orang sekeliling kami semuanya tidur. Lalu aku berkata: "Tidaklah dari mereka ini yang bangun walau untuk shalat 2 rakaat !". Lalu ayahku berkata : "Kalau kamu tidur adalah lebih baik dari terjerumusnya kamu di dalam menghina manusia"

Ketahuilah bisa jadi kita dikalangan orang-orang yang shalat bahkan amat khusyuk didalam shalat kita, namun apabila datang di hari akhirat kita adalah seorang yang kosong tidak punya apa-apa !! Bisa jadi kita adalah orang-orang yang sentiasa berpuasa di siang hari, menghidupkan malam hari, dan berjuang menegak agama disepanjang hayat seikhlas mana sekalipun, namun apabila datang di hari akhirat kita adalah seorang yang kosong seakan-akan tidak pernah berbuat kebaikan !

Sebenarnya perkara ini, banyak dari kita sudah mengetahuinya. Namun sebahagian dari kita, baik dari kalangan biasa atau pemimpin atau bahkan ahli politik sekalipun, atau lebih-lebih lagi para ustad-ustad yang lebih tahu hukum, masih banyak lagi yang gemar mengotorkan bibir-bibir mereka dengan kata-kata buruk dan penghinaan walau atas tujuan hendak memberi teguran dan nasehat. Yakni seakan-akan tidak pernah takut dan terkesan dengan kesudahan buruk yang bakal menanti orang-orang yang gemar berkata-kata dengan kalam buruk untuk memperendahkan orang lain, menghina orang lain, membunuh karakter orang lain, menikam kehormatan orang lain.

Karena itu kita mesti tetap senantiasa mengungkapkan soal ini agar kita tidak selalu lupa. Wahai umat Islam: Ketika mana kamu melihat insan-insan pendosa, janganlah sesekali kamu merasa kamu adalah lebih mulia dari mereka. Ketahuilah olehmu bahwa diri mereka itu sebenarnya adalah sedang diuji, dan kamu pula telah terselamat karena kasih dan rahmat Allah padamu. Maka janganlah kamu lupa mendoakan atas mereka supaya diberikan hidayah, dan atas dirimu juga supaya kekal diberikan keteguhan.

Janganlah pula kamu mendoakan mereka dengan keburukan. Mungkin kamu menyangka tidak pernah berbuat demikian. Namun kalimah-kalimah keji yang sering dilontarkan kepada mereka yang senantiasa meniti di bibirmu itu, sebenarnya adalah satu doa jua yang secara tidak sadar bukan sahaja semakin menghitamkan hati mereka, bahkan semakin menghitamkan hatimu juga.

Bencilah sikap dan kejahatannya. Dan janganlah dibenci diri dan zatnya. Karena seburuk-buruk seorang muslim itu sekalipun, di dalam dirinya masih ada sesuatu yang sangat bernilai dan amat berharga, iaitu kalimah “Lailahaillah Muhammadurrasulullah.”


Source: IG @anangbanjar_22
Editor: Nasirudin Latif