Imam Nawawi dan Pertanyaan ‘Di Mana Allah’

 
Imam Nawawi dan Pertanyaan ‘Di Mana Allah’
Sumber Gambar: Ilustrasi/FB Firmansyah Djibran El'Syirazi

Laduni.ID, Jakarta – Saya berusaha beristifadah dengan Imam An-Nawawi dengn menerjemahkannya bagian per-bagian. Imam An-Nawawi menulis di kitabnya Syarh Shahih Muslim jilid 5 hal. 24-25:

قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْنَ اللَّهُ قَالَتْ فِي السَّمَاءِ قَالَ مَنْ أَنَا قَالَتْ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ أَعْتِقْهَا فَإِنَّهَا مُؤْمِنَةٌ

Tentang pertanyaan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam kepada seorang jariyah (budak wanita), “Di mana Allah?” kemudian jariyah tersebut menjawab, “Di langit.” Kemudian beliau bertanya, “Siapakah aku?” Jariyah tersebut menjawab, “Engkau adalah Rasulullah.” Lalu beliau bersabda, “Merdekakanlah ia karena sesungguhnya dia orang yg mukmin (beriman).”

هَذَا الْحَدِيثُ مِنْ أحَادِيثِ الصِّفَاتِ وَفِيهَا مَذْهَبَانِ تَقَدَّمَ ذِكْرُهُمَا مَرَّاتٍ فِي كِتَابِ الْإِيمَانِ

Hadis ini termasuk hadis-hadis tentang sifat Allah. Ada dua mazhab mengenai hadis-hadis sifat. Perbincangan tentang dua madzhab tersebut telah disebutkan beberapa kali di kitab Al-Iman.

  • Baca juga: 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN