Amalan Bulan Sya’ban, Nomor Dua Paling Utama Sesuai Sunnah

 
Amalan Bulan Sya’ban, Nomor Dua Paling Utama Sesuai Sunnah
Sumber Gambar: David Besh dari Pexels

Laduni.ID, Jakarta –  Bulan Sya’ban merupakan bulan yang istimewa bagi umat islam, sebab di tahun ketiga hijriyah ini terdapat berbagai keutamaan yang bisa meningkatkan kualitas kehidupan umat muslim. Tentu saja keutamaan ini dapat didapat dengan mengerjakan amalan-amalan sunnah bulan Sya’ban. Ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan pada blan ini bagi umat islam agar mendapatkan pahala dan keberkahan.

Di antara 12 bulan tidak satupun yang disebut oleh Rasulullah sebagai bulan beliau. Beda halnya dengan bulan Sya’ban. Beliau dengan tegas mengatakan “Bulan Sya’ban bulanku”. Apa istimewanya bulan Sya’ban?

Marhaban syahr Sya'ban, selamat datang bulan Syaban. Dibawah ini adalah beberapa amalan di bulan Syaban:

1. Bulan Sya’ban juga disebut sebagai Syahrun Nabi (bulannya Nabi), maka perbanyak shalawat dan berdoa.

2. Berpuasa
Sayyidah ‘Aisyah Ra mengatakan:

لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

Artinya: “Nabi SAW tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi SAW biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)

3. Dianjurkan membaca surah Ad-Dukhoon, pada ayat 1-8 diulang 15 kali lalu dilanjutkan hingga selesai surat. Ini dilakukan sampai 14 sya'ban. Khusus pada malam ke 15 sya'ban ayat 1-8 diulang 30 kali lalu baca alhamdulillah dan shalawat kemudian berdoa sekehendak hati untuk urusan dunia akhirat masing-masing, insyaallah dalam waktu singkat doa nya di ijabah oleh Allah SWT.

4. Ziarah
Ziarah kepada kedua orangtua kita yang sudah meninggal, lalu juga di anjurkan ke makam para Auliya wa Sholihin, seperti saat-saat ini diberbagai daerah makin banyak peziarah.

5. Menghidupkan Malam Nisfu Sya'ban, dengan doa khusus para salaf.


Sumber: Kitab Kanzun Najah was Surur Syekh ‘Abdul Hamid bin Muhammad ‘Ali al-Makkiy asy-Syafi’i.
Editor: Nasirudin Latif