Penanda Akhir Zaman: Sedikit Ulama, Banyak Penceramah

 
Penanda Akhir Zaman: Sedikit Ulama, Banyak Penceramah
Sumber Gambar: dok. pribadi/FB Gus Dewa

Laduni.ID, Jakarta – Cukup sedih ketika mendengar berita wafatnya ulama di zaman ini. Terlebih ulama tersebut adalah ulama Ahlussunnah wal Jamaah yang sangat giat belajar, berdakwah dan memberikan pencerahan yang banyak kepada manusia.

Dan ketika ulama banyak yang wafat, maka akan bermunculan orang-orang tak berilmu berfatwa serampangan tanpa landasan hukum yang jelas. Orang-orang itu sangat pintar berorasi, namun tidak mengerti tentang ilmu fikih atau ilmu syariat. Sehingga usai ceramah, malah akan menimbulkan fitnah dan kebingungan umat. Na’uzubillah min dzalik.

Semua itu tak lain sebabnya adalah minimnya ilmu agama yang dimiliki. Inilah yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam:

سَيَأْتِي زَمَانٌ قَلِيْلٌ فُقَهَاؤُهُ، كَثِيْرٌ خُطَبَاؤُهُ، كَثِيْرٌ سُؤَّالُهُ، قَلِيْلٌ مُعْطُوهُ،الْعِلْمُ فِيْهِ خَيْرٌمِنَ الْعَمَلِ

“Akan datang suatu zaman yang ulamanya sedikit dan penceramahnya banyak, peminta-minta banyak dan yang memberi sedikit, berilmu pada waktu itu lebih baik dari beramal.” (Mu’jamut-Thabrani III/ 341[T1])

Sehingga tidak jarang kita melihat pemandangan, yang pandai berbicara akan lebih diikuti dari pada mereka yang berilmu mumpuni. Padahal yang termasuk tanda-tanda kiamat adalah dimuliakannya orang-orang buruk dan dihinakannya para ulama shaleh. Sebagaimana keterangan hadis berikut ini:

مِنْ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ تُرْفَعَ الأَشْرَارُ وَ تُوْضَعَ الأَخْيَارُ

“Di antara (tanda) dekatnya hari kiamat adalah dimuliakannya orang-orang yang buruk, dihinakannya orang-orang yang terpilih (shalih).” (Kanzul-‘Ummal XVI/286)

Maka dari itu, mari kita galakkan kembali ngaji dan mengaji kitabnya para ulama, sebagai bekal hidup kita di akhir zaman yang penuh dengan adanya fitnah. Wallahu A’lam.

Dikutip dari unggahan FB Gus Dewa pada 14 Maret 2022


Editor: Daniel Simatupang