Perlu Istighfar, Sebab Kemaksiatan Timbul dari Kemaksiatan Sebelumnya

 
Perlu Istighfar, Sebab Kemaksiatan Timbul dari Kemaksiatan Sebelumnya
Sumber Gambar: Foto ist

Laduni.ID, Jakarta - Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari perbuatan dosa dan kesalahan, baik yang tidak disengaja bahkan ada yang melakukannya dengan sengaja. Meskipun demikian, Allah SWT selalu memerintahkan umat manusia, untuk berusaha menjauhi segala perbuatan dosa, atau kemaksiatan dan tidak menyepelekan kemaksiatan sekalipun itu adalah dosa kecil, yaitu dengan senantiasa bertaubat dan memohon ampunan dari Allah subhanahu wa ta'ala jika telah terlanjur melakukannya.

Perbuatan dosa dan maksiat, memberi pengaruh yang besar serta efek yang sangat berbahaya bagi masyarakat dan individu. Allah subhanahu wa ta'ala telah menerangkan dengan sejelas-jelasnya pengaruh perbuatan ini sejak perbuatan maksiat dilakukan pertama kali.

Apabila engkau melihat dirimu cenderung berbuat maksiat, maka ketahuilah bahwa penyebabnya adalah kemaksiatan yang telah engkau kerjakan sebelumnya. Sebab, kemaksiatan itu menumbuhkan kemaksiatan yang lain, dan dosa menumbuhkan dosa yang lain.

“Kemaksiatan adalah akibat dari kemaksiatan sebelumnya, dan kebaikan setelah kebaikan adalah buah dari kebaikan pertama.” Inilah yang di katakan Syaikhul Islam Al-Imam Al-Hafidh Abu al-Faraj Ibnul Jauzi Al-Baghdadi Al-Hambali rahimahullah (1116 - 1201 M, Bagdad, Irak) dalam kitab Saidul Khatir.

Ada pesan dari ulama tabi'in senior, Al-Imam Urwah bin Az-Zubair rahimahullah (644 - 713 M, Madinah), yang termaktub dalam kitab Al-Waafi Bil Wafayaat (6/359) karya Salahuddin Abu As-Shafa Khalil ibn Aibak ibn 'Abdulah al-Albaki As-Safari al-Damasqi Asy-Syafi'i atau Imam As-Safadi rahimahullah (1296 - 1363 M) seorang penulis dan sejarawan Turki, beliau mengatakan

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN